- Pertamina Patra Niaga Sumbagut meningkatkan penyaluran LPG Subsidi 3 kg menjadi 366 MT per hari di Aceh pascabencana.
- Distribusi LPG menghadapi tantangan aksesibilitas, sehingga Pertamina menggunakan berbagai moda transportasi dan menggelar Operasi Pasar.
- Pertamina bekerja sama dengan aparat untuk mengawasi distribusi dan mencegah penyalahgunaan LPG Subsidi 3 kg di masyarakat.
SuaraSumut.id - PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) terus mempercepat pemulihan distribusi LPG pascabencana di wilayah terdampak.
Upaya pemulihan distribusi terlihat pada meningkatnya jumlah pasokan LPG termasuk LPG Subsidi 3 kg yang disalurkan ke wilayah Banda Aceh.
Saat ini, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut telah menyalurkan LPG Subsidi di ibukota Provinsi Aceh sebesar 20 metrik ton (MT) per hari, lebih tinggi dari rerata normal. Secara keseluruhan di Provinsi Aceh, Pertamina rata-rata menyalurkan 261 MT LPG Subsidi per hari.
Sementara pada masa bencana setidaknya penyaluran LPG Subsidi di wilayah Aceh yang terdiri dari 22 Kota dan Kabupaten, mencapai 366 MT per hari, atau naik 40% dari kondisi rata-rata normal.
Sementara untuk LPG PSO Non Subsidi seperti LPG 12 KG, juga mengalami kenaikan sekitar 40%, dari kondisi rata-rata harian.
Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Fahrougi Andriani Sumampouw menjelaskan peningkatan volume penyaluran LPG Subsidi merupakan upaya Pertamina untuk menjaga pasokan LPG di wilayah Aceh dan mempercepat pemulihan distribusi pascabencana.
"Prioritas Pertamina saat ini adalah memastikan bahwa energi dan bantuan kemanusiaan hadir tepat waktu, tepat sasaran dan mengutamakan aspek keselamatan," katanya.
Fahrougi mengungkapkan, Pertamina berkomitmen untuk menjaga pasokan LPG yang menjadi salah satu kebutuhan masyarakat untuk sehari-hari.
Pertamina pun melakukan berbagai upaya untuk dapat mendistribusikan dengan berbagai moda transportasi (darat, laut dan udara), serta skema jalur alternatif karena beberapa wilayah masih sulit diakses imbas dari jalan rusak dan jembatan yang terputus.
Fahrougi menambahkan, jumlah stok di Aceh masih terjaga dengan baik, namun tantangan yang dihadapi adalah pada proses distribusi yang penuh tantangan pascabencana. Pertamina juga melakukan berbagai inisiatif distribusi ke masyarakat secara langsung, salah satunya dengan Operasi Pasar penyediaan LPG di beberapa wilayah Aceh. Kegiatan ini dilakukan untuk menjangkau seluruh masyarakat dan upaya pemerataan pasokan.
"Kami berharap dengan adanya Operasi Pasar ini, dapat meredakan panic buying di masyarakat, serta mencegah spekulan yang memanfaatkan momentum kritis ini dengan cara yang tidak baik," ujar Fahrougi.
Untuk melakukan pengawasan distribusi, Pertamina terus bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat, TNI/POLRI serta aparat lainnya, terutama untuk memitigasi penyalahgunaan LPG Subsidi 3 kilogram (KG) karena produk tersebut merupakan barang subsidi yang sangat bermanfaat bagi masyarakat.
"Kami berterima kasih kepada Pemerintah setempat, TNI/POLRI dan aparat penegak hukum, Bakom RI, Media, masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan yang telah mendukung Pertamina dalam penyediaan energi, serta dukungannya pada program Pertamina dalam mempercepat penanggulangan pascabencana. Bila masyarakat menemukan adanya penyalahgunaan LPG 3 kg, Pertamina mengimbau untuk menghubungi Pertamina Contact Centre 135. Laporan masyarakat akan ditindaklanjuti dan bersama-sama melindungi kebutuhan saudara-saudara kita semua," kata Fahrougi.