Perayaan Natal Gereja-gereja Asal Sumut di Jakarta, Isu Lingkungan Jadi Sorotan

Victor juga menyoroti kondisi lingkungan Sumatera Utara yang dinilainya telah mengalami kerusakan parah.

Suhardiman
Selasa, 23 Desember 2025 | 15:06 WIB
Perayaan Natal Gereja-gereja Asal Sumut di Jakarta, Isu Lingkungan Jadi Sorotan
Perayaan Natal Gereja-gereja Asal Sumut. [Ist]
Baca 10 detik
  • Perayaan Natal bersama masyarakat dan gereja Sumut diadakan di Jakarta Timur pada 22 Desember 2025, dihadiri utusan khusus Presiden.
  • Hashim Djojohadikusumo membantah tuduhan kepemilikan lahan sawit Presiden dan menduga penyebar fitnah adalah pemilik sawit ilegal.
  • Acara ini bertujuan merekatkan gereja-gereja Sumut sekaligus menggalang dana Rp500 juta untuk korban bencana di provinsi tersebut.

SuaraSumut.id - Perayaan Natal bersama masyarakat dan gereja-gereja asal Sumatera Utara, berlangsung di Gedung Mulia Raja, Kebon Nanas, Jakarta Timur, pada Senin, 22 Desember 2025.

Acara ini dihadiri olej utusan khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi Lingkungan Hidup, Hashim Djojohadikusumo.

Dalam sambutannya, Hashim menegaskan bahwa isu lingkungan di Sumatera Utara mendapat perhatian serius pemerintah.

"Ekologi Indonesia, terutama ekologis Sumatera Utara, sangat-sangat kami perhatikan dan sangat kami dukung," kata Hashim dalam keterangan tertulis yang diterima, Selas 23 Desember 2025.

Hasyim membantah berbagai tudingan dan ujaran kebencian yang belakangan beredar di media sosial yang ditujukan kepada Presiden Prabowo terkait lahan sawit di Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat.

"Kebencian dan fitnah itu tidak benar. Prabowo tidak punya lahan sawit satu hektar pun di bumi Indonesia. Ini bohong dan fitnah," ujar Hashim.

Menurutnya, narasi tersebut sengaja disebarkan oleh pihak-pihak yang merasa terganggu dengan penegakan hukum lingkungan.

Ia menyebut adanya indikasi keterlibatan pemilik jutaan hektare kebun sawit ilegal yang ditanam di kawasan hutan lindung dan taman nasional.

"Ada sekitar 3,7 juta hektare sawit ilegal yang ditanam di kawasan yang seharusnya tidak boleh ditanami sawit. Lebih dari 200 perusahaan, yang pemiliknya kami duga sebagai orang-orang yang jahat, sangat dirugikan jika pemerintah menegakkan hukum. Kami menduga mereka inilah yang menyebar fitnah, bahkan membayar influencer dan bot di media sosial," ucapnya.

Hashim juga menyinggung aspirasi masyarakat Sumatera Utara terkait persoalan lingkungan, termasuk isu pabrik pulp di kawasan Danau Toba. Ia menyatakan akan menyampaikan langsung aspirasi tersebut kepada Presiden.

"Saya dengar pabrik itu sudah ditutup sementara. Mudah-mudahan ditutup selama-lamanya. Aspirasi masyarakat Sumatera Utara akan saya sampaikan, dan saya yakin Presiden akan menanggapi dengan baik," ucapnya.

Sementara itu, Ephorus Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) periode 2024-2028, Pendeta Victor Tinambunan, mengatakan perayaan ini menjadi yang pertama kali digelar untuk menyatukan gereja-gereja asal Sumatera Utara.

"Kami sangat bersyukur. Makna Natal bersama ini adalah untuk merekatkan gereja-gereja, merajut kebersamaan dan kekompakan," ungkap Victor.

Ia menjelaskan, Natal bersama ini juga memiliki dimensi kemanusiaan yang kuat. Di tengah duka akibat bencana yang masih melanda sejumlah wilayah di Sumut, panitia dan jemaat sepakat menjadikan perayaan Natal sebagai sarana penggalangan bantuan.

"Panitia sudah melakukan penggalangan dana. Sampai malam ini sudah terkumpul Rp500 juta, ditambah persembahan Natal malam ini yang seluruhnya akan disumbangkan untuk meringankan beban saudara-saudara kita yang menderita di Sumut," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini