Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Jum'at, 31 Juli 2020 | 21:12 WIB
Tersangka penipu rumah cluster diamankan polisi (Riauonline.co.id)

SuaraSumut.id - Diduga melakukan penipuan dengan modus perumahan syariah, seorang pria asal Medan, Sumatera Utara diamankan Kepolisian Sektor Tampan, Kota Pekanbaru.

Kapolsek Tampan Kompol Hotmartua Ambarita mengatakan, tersangka berinisial HR (46) ditangkap setelah sempat melarikan diri ke kampung halamannya di Kota Medan pada Senin (27/7/2020) dini hari. Penangkapan langsung dipimpin oleh Iptu Bahari Abdi, kepala unit Reskrim Polsek Tampan.

Kompol Hotmartua dalam keterangannya di Pekanbaru, Jumat (31/7/2020) mengatakan, tersangka terlibat dugaan penipuan dan penggelapan. Saat melancarkan aksinya, HR kerapkali menggunakan identitas diri KTP palsu. Hal ini ia lakukan untuk mempermudah aksi tipu-tipu nya. Salah satunya membuat perusahaan serta rekening Bank di Kota Pekanbaru.

Berdasarkan laporan korban, tersangka sudah melakukan penipuan sejak tahun 2017 lalu. HR datang ke Pekanbaru bermodal kepercayaan diri dan jago membual. Berawal dari ide bodong ia lantas mencari lahan yang dalam perkataannya akan dibuat perumahan syariah.

Baca Juga: Akibat COVID-19, Jumlah Daging Kurban di Denpasar Menurun 15 Persen

Hingga akhirnya ia mendapatkan tanah di Jalan Purwodadi Ujung, kelurahan Sidomulyo Kecamatan Tampan, Pekanbaru. Tidak perlu waktu lama, dia pun berhasil menjaring seorang korban, John. Kepada korban, dia menceritakan proyek khayalan itu, tapi lengkap dengan dokumen seolah-olah nyata.

Mendengar perkataan HR, John pun tergiur dan membayar uang muka sebesar Rp28 juta. Namun, setelah uang disetor, HR lantas kabur ke Medan.

Akhirnya, John melapor ke polisi. Usai melakukan penyelidikan selama beberapa bulan, polisi berhasil melacak keberadaan HR dan langsung dilakukan penangkapan.

"Tersangka dijerat dengan pasal berlapis yakni Pasal 263 dan Pasal 378 atau Pasal 372 KUHPidana," pungkas Hotmartua, melansir Riau Online (jaringan Suara.com).

Baca Juga: Kasus COVID-19 Membludak, Pemerintah Kepri Terlambat Umumkan Data

Load More