Suhardiman
Selasa, 01 September 2020 | 16:30 WIB
Ilustrasi harimau sumatera. (Shutterstock)

SuaraSumut.id - SuaraSumut.id | Anak-anak di Desa Tapus Sipagimbal, Kecamatan Aek Bilah, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara terpaksa belajar dengan sistem online selama pandemi Covid-19.

Sulitnya jaringan internet di desa, membuat mereka harus masuk ke areal hutan terbuka.

Anak- anak harus bertaruh nyawa masuk ke areal terbuka di hutan yang menjadi perlintasan harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae).

Kepala BBKSDA Sumut, Hotmauli Sianturi mengatakan, kemunculan harimau di desa tersebut sudah terjadi sejak Mei 2020.

Warga yang merasa resah kemudian melaporkannya kepada petugas. Harimau tersebut diduga telah memangsa anjing, ular dan kambing milik warga.

Dari laporan warga, pihaknya turun ke lapangan dan mendapatkan fakta-fakta bahwa memang ada kejadian itu.

"Harimau memangsa kambing pada 15 Agustus 2020. Masyarakat resah," kata Hotmauli dilansir Kabarmedan.com jaringan Suara.com, Selasa (1/9/2020).

Petugas kemudian memasang kandang jerat pada 22 Agustus 2020 untuk menangkap harimau. Hanya waktu 2 malam, harimau masuk ke dalam kandang jerat.

"Kita lakukan evakuasi karena meresahkan dan mengkhawatirkan, terutama anak-anak di sana. Memang kalau untuk sekolah daring harus mencari sinyal di spot terbuka di hutan. Padahal itu dekat dengan perlintasan harimau," ujarnya.

Baca Juga: Teka-teki Senjata yang Digunakan Eks Kepala BPN Denpasar Bunuh Diri

Hotmauli mengatakan, harimau yang dievakuasi berjenis kelamin betina dengan berat 45,2 Kg. Usianya diperkirakan 2-3 tahun.

Kondisi harimau sangat lemah saat ditemukan. Petugas kemudian memeriksa harimau tersebut. Dari hasil pemeriksaan sampel darah, diketahui harimau mengalami dehidrasi, malnutrisi dan anemia.

"Dari analisa perilaku, harimau baru lepas sapih dari induknya," katanya.

Harimau kemudian  dibawa ke Barumun Nagari Wildlife Sanctuary untuk direhabilitasi dan dipulihkan kondisinya.

Harimau tersebut masih memiliki sifat liar. Saat bertemu dengan manusia, harimau langsung mengaum.

"Kondisinya agak lemah. Dari berat badan itu di bawah normal. Tapi secara keseluruhan tidak ada bekas jerat, dan dokter hewan yang mengawasi optimis, tidak terlalu lama kondisinya akan pulih,” ungkapnya.

Load More