SuaraSumut.id - Seekor Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) terlihat berkeliaran di kawasan Taman Hutan Raya Bukit Barisan.
Harimau itu terlihat tepatnya di kawasan Gunung Sibayak, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Masyarakat dan pendaki diminta untuk waspada.
Beberapa informasi penampakan harimau disampaikan oleh warga yang melintas kepada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Barisan.
Harimau pertama kali terlihat oleh petugas retribusi di pos pendakian pada 29 Agustus 2020. Keesokan harinya harimau kembali terlihat oleh warga saat mencari tanaman obat.
Harimau kembali terlihat oleh pengunjung yang sedang mengendarai mobil ke pos pendakian pada 30 September 2020.
"Itu kawasan hutan, bukan di pemukiman. Masuk kawasan Desa Jaranguda sebelum ke gunung dan masih di jalur wisata yang membelah Hutan Tahura," kata Kepala UPT Tahura Bukit Barisan Ramlan Barus melalui stafnya Ashido ASM Munthe, Kamis (15/10/2020).
Untuk mengantisipasi terjadinya konflik satwa dengan manusia, kata Ashido, pihaknya sudah memasang kamera pengintai (camera trap) untuk mengawasi pergerakan harimau.
Ia menyebut, kemunculan harimau di kawasan itu tidak mengherankan, sebab memang merupakan habitatnya.
"Interval kemunculan cukup lama, selama Oktober ini belum ada muncul," ucapnya.
Baca Juga: Gegara Usir Petugas PPS, Oknum Lurah di Sibolga Dicopot
Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara, Hotmauli Sianturi membenarkan adanya informasi dan permintaan bantuan penanganan konflik satwa tersebut.
"Iya benar kita ada menerima surat dari UPT Tahura terkait adanya penampakan seekor harimau di wilayah tersebut berdasarkan informasi dari masyarakat," kata Hotmauli.
Dikatakan Hotmauli, pihaknya sedang melakukan observasi atas temuan itu dengan melakukan pengecekan tanda-tanda keberadaan harimau, salah satunya jejak kaki yang ditemukan.
"Dari hasil penelitian sementara oleh ahli, memang jejak kaki itu belum bisa disimpulkan kalau itu jejak harimau. Namun demikian, tim nanti akan memastikan dan melihat ke lokasi penampakan untuk memastikan," ujarnya.
Hotmauli tidak memungkiri jika kemungkinan harimau Sumatera itu turun ke Tahura, lantaran wilayah tersebut dekat dengan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL).
Beberapa faktor dapat membuat raja rimba itu turun ke Taman Hutan Raya, seperti adanya aktifitas perambahan hutan atau perburuan liar.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Pertamina Hadirkan Listrik Tenaga Surya, Terangi Tenda Pengungsi Aceh Tamiang
-
Hadir di Tengah Warga, Bank Mandiri Kembali Salurkan Bantuan Bencana di Tiga Titik Sumatera Utara
-
4 Sandal Gunung Pilihan untuk Mobilitas Harian
-
Parfum Wanita Semakin Wangi Saat Berkeringat, Solusi Tampil Percaya Diri Saat Aktif Seharian
-
Akses Jalan Putus, Petani Aceh Tengah Jalan Kaki Berjam-jam demi Jual Cabai