SuaraSumut.id - Kemenyan tidak asing di telinga masyarakat Indonesia. Getah dari pohon hamijon ini kerap dikaitkan dengan hal mistis.
Kemenyan ternyata mempunyai banyak manfaat. Mulai dari bahan baku untuk obat-obatan, kosmetik hingga parfume. Sejak ratusan tahun lalu, kemenyan dari Kabupaten Toba bahkan telah dikirim ke banyak negara.
Sayangnya, potensi tumbuhan endemik di Tapanuli Raya ini belum dilirik sepenuhnya oleh pemerintah. Meski harga kemenyan cukup tinggi di pasaran, namun belum mensejahterakan petani atau masyarakat adat yang menggantungkan hidupnya dengan memanen kemenyan dari kebun mereka yang berada di dalam kawasan hutan lindung.
Hal itulah yang tengah diupayakan oleh Green Justice Indonesia, Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Sumatera Utara dan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara.
Baca Juga: Wanita Ini Disergap Polisi Saat Transaksi Narkoba, 2 Teman Prianya Ikut Terciduk
Gunawan Sitompul warga Desa Simardangiang, Kecamatan Pahae Julu, Kabupaten Tapanuli Utara mengatakan, bahwa tidak ada patokan harga tetap kemenyan. Padahal, pada jaman nenek moyanv mereka sekitar tahun 70an harga satu kilogram kemenyan sama dengan satu gram emas.
"Harga itu toke yang menentukan. Kalalu diliatnya kita lagi butuh pasti ditekannya harga jadi lebih murah," ungkap Gunawan yang mencari nafkah sebagai petani kemenyan saat ditemui suarasumut. Id, Selasa (29/11/2022) usai Acara Adat Parung-Parung.
Parung Parung adalah tradisi yang kerap dilakukan masyarakat adat. Tujuannya, agar hasil panen kemenyan mereka banyak dan bagus.
Saat ini, kemenyan dengan kualitas terbaik atau yang disebut kemenyan Toba dibandrol seharga Rp 250 - 300an ribu per kilo gram. Ada juga yang dibandrol Rp 30 ribu samlai Rp 100an ribh untuk kemenyan yang kualitasnya dibawah Toba. Misalnya kemenyan yang telah menjadi serbuk dan yang berada si kulit pohon hamijon.
"Kalau Taher atau debu harganya kisaran Rp 50 per kilo. Kalau Taltal seharga kisaran Rp 30 ribu per kilo," paparnya.
Selain soal harga, ada hal lain yang menurut mereka kurang pas. Yakni potongan jumlah kemenyan yang dijual ke toke. Potongan itu jumlahnya setengah kilo bahkan sampai 1 kg.
Berita Terkait
-
Tol di Sumatera, Kalimantan, dan Bali Dipadati Kendaraan! Ini Pemicunya
-
Pertamina Pastikan Kesiapan Stok BBM, LPG dan Jargas di Sumatera Utara Jelang Lebaran
-
9 Rekomendasi Wisata di Danau Toba, 'Surga' Tersembunyi yang Menarik Dijelajahi
-
8 Rekomendasi Tempat Wisata di Sumut untuk Libur Lebaran 2025, Lengkap dengan Tiket Masuknya
-
Air Terjun Tarunggang, Pesona Wisata Alam di Deli Serdang
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
Hasil Akhir! Pesta Gol, Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia
-
Hasil Babak Pertama: Gol Indah Zahaby Gholy Bawa Timnas Indonesia U-17 Unggul Dua Gol
-
BREAKING NEWS! Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Yaman
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
Terkini
-
Pemuda di Mandailing Natal Bakar Rumah Ortu Gegara Kesal Tak Diberi Uang
-
Gajah Sumatera Ditemukan Mati di Perkebunan yang Berbatasan dengan TNGL Langkat, Apa Sebabnya?
-
Mobil Sekeluarga Tertabrak Kereta Api di Asahan, 1 Tewas dan 4 Luka-luka
-
3 Geng Motor Ditangkap Gegara Aniaya Pelajar di Asahan Sumut
-
Cuaca Ekstrem Landa Pematangsiantar, Satu Rumah Rusak