SuaraSumut.id - Jumlah kasus HIV/AIDS terus bertambah. Hingga saat ini total kumulatif di Sumut mencapai 21 ribu kasus.
Komisi Penanggulangan AIDS Sumut menyebut, kalangan milenial merupakan kelompok yang paling besar persentase tertularnya saat ini.
"Infeksi paling banyak persentasenya adalah kalangan milenial, anak sekolah hingga mahasiswa. Untuk itu perlu dilakukan sosialisasi kepada kaum milenial mulai anak sekolah dan guru-guru," kata Wakil Ketua KPAD Sumut, Ikrimah Hamidy, Rabu (23/12/2020).
Pihaknya telah mengusulkan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) mengenai penanggulangan HIV/AIDS. Ikrimah memaparkan beberapa poin Ranperda tersebut, salah satunya tentang tes HIV/AIDS untuk calon pengantin.
Baca Juga:Libur Nataru, Jam Operasional Mal dan Tempat Hiburan di Medan Dibatasi
Hal itu dilakukan guna mengurangi kasus penularan HIV/AIDS kepada para ibu dan bayi. Di Kota Medan sedikitnya sudah ada lebih 200 bayi yang terinfeksi.
"Kami berinisiatif agar calon pengantin dites HIV/AIDS sebelum menikah. Tujuannya supaya apabila ada calon pengantin yang terinfeksi, bisa segera ditangani dan diambil sikapnya. Orang terinfeksi bukannya tidak bisa menikah, tapi harus dengan perlakuan dan protokol khusus," ujarnya.
Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah meminta sosialisasi informasi mengenai bahaya dan upaya pencegahan penyakit menular ini perlu terus ditingkatkan.
"Perlu diketahui kasus HIV/AIDS masih terus bertambah, bahkan bayi yang baru lahir pun ada yang terkena dari orang tuanya," kata pria yang akrab disapa Ijeck ini.
Ia meminta Komisi Penanggulangan AIDS terus melakukan kegiatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang HIV/AIDS.
Baca Juga:Tahanan Pria di Sumut Tewas Dikeroyok di Dalam Sel, Ini Penyebabnya
Selain itu, Pemprov Sumut juga akan menyurati kabupaten/kota agar turut serta melakukan sosialisasi informasi HIV AIDS.
Kepada masyarakat yang terjangkit HIV/AIDS, ia berharap agar segera melaporkan dirinya untuk didata oleh dinas terkait.
"Yang penting bagaimana orang yang terjangkit mau melaporkan supaya kita bisa mendata dan kita bisa memberikan informasi dan pengobatan," pungkasnya.