SuaraSumut.id - Album perdana The Wellington bertajuk Playmaker akhirnya dirilis. Album dalam format CD tersebut sebanyak 500 keping.
Dirilis pada 21 Januari lalu lewat bendera Guerrilla Records, Playmaker berisikan 9 lagu diambil dari single mereka sejak awal dibentuk, seperti Lost in Cairo. Sementara Unlover, White October, Floating Flower dan It's so Fine, baru diproduksi pada 2019.
Playmaker sebenarnya telah dirilis dalam versi digital lewat Bandcamp dan platform digital lainnya, pada tahun lalu.
Namun, awak The Wellington sepertinya ikuti pepatah lama, yakni belum jadi anak band kalau tak punya album fisik.
Baca Juga:Jokowi Resmikan Gerakan Beli Kreatif Danau Toba, Luhut Borong Ulos
"Karena kesibukan masing-masing personel," kata sang vokalis Riftyza Gestandi alias Tyza kepada Suara.com--jaringan MataMata.com.
The Wellington dibentuk sejak 2002. Adapun formasinya Tyza pada vokalis, Hanzalah Usaidi pada gitar 1, Muhammad Feizal Akbar gitar 2, Rizki Ocktadinanta dru, dan Rinaldi Aban pada bass.
Tyza memaknai Playmaker sebagai rangkuman perjalanan persahabatan personel The Wellington dari dulu sampai sekarang.
Unlover menjadi single andalan di Playmaker mengangkat tema unik sekaligus tabu. Lagu tersebut bercerita tentang hubungan cinta sejenis.
"Lagunya tentang hubungan cewek sama cewek yang harus menerima kenyataan kalau mereka nggak akan bisa hidup bersama. Karena salah satu dari mereka dipaksa untuk kawin sama cowok," tukasnya.
Baca Juga:Bisa Jadi Oleh-Oleh, 5 Makanan Khas Jogja Ini Sering Diserbu Wisatawan