KLB Demokrat Digelar di Deli Serdang, Pengamat: Faktor Sejarah

kehadiran organisasi kepemudaan juga menjadi salah satu faktor dipilihnya Sumatera Utara.

Suhardiman
Senin, 08 Maret 2021 | 12:03 WIB
KLB Demokrat Digelar di Deli Serdang, Pengamat: Faktor Sejarah
Moeldoko menyampaikan pidato perdana saat Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di The Hill Hotel Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021). ANTARA FOTO/Endi Ahmad

SuaraSumut.id - Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat digelar di Hotel The Hill Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Jumat (5/3/2021). Timbul pertanyaan kenapa Deli Serdang, Sumatera Utara dipilih sebagai lokasi kongres?

Pengamat sosial politik dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Shohibul Anshor Siregar membeberkan faktor dipilihnya KLB Partai Demokrat di Sumut.

"Di Sumut ini banyak kejadian bersejarah sejak dulu, pertama di sini pernah ada revolusi 46. Sumatera Timur itu banyak kerajaan-kerajaannya, mulai dari Parapat, Asahan, Langkat, Karo, hal begitu biasa di sini," kata Shohibul dilansir dari digtara.com--jaringan suara.com, Senin (8/3/2021).

Ia mengatakan, Kongres PDI 1996 dan Kongres 15 HMI terkait menolak atau mengikuti azas tunggal Pancasila juga pernah dilaksanakan di Sumatera Utara.

Baca Juga:Meghan Markle Ungkap Alasan Anaknya Tak Akan Diberi Gelar Kerajaan Inggris

"Banyak contoh yang membuat kita merasa ini pantas di Sumut. Apalagi pemain di belakangnya Jhoni Alen Marbun," ungkapnya.

Kemudian, kehadiran organisasi kepemudaan juga menjadi salah satu faktor dipilihnya Sumatera Utara.

"Dari video beredar kita lihat, ada seragam loreng. Itu juga harus dihitung, ada seragam loreng yang bisa dimobilisasi," ungkapnya.

Terkait kehadiran OKP di KLB Demokrat, Akademisi Fisip UMSU ini memuji sikap Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Sebab, AHY menghadapi kehadiran OKP dan KLB dengan bijaksana.

"Saya puji AHY, walaupun masih sangat muda, darahnya masih main, dia tidak hadapi itu. Bisa saja dimobilisasinya, loreng kan banyak di Sumut, bisa saja dia bisikin," ujarnya.

Baca Juga:Aksi Nekat Maling Nyolong Mikrofon Masjid, Warganet: Obsesi Jadi Penyanyi

"AHY masih muda, tapi dia menahan diri, ini bukan mainan. Jangan hadapi orang dengan cara yang tidak demokratis, lebih dewasa dia dari Moeldoko," sambungnya.

Ia melihat dipilihnya Sumatera Utara menjadi lokasi KLB bukan karena ada kelemahan Demokrat di Sumatera Utara.

"Saya kira Bukan karena ada kelemahan Demokrat Sumut, rata-rata partai seperti itu, kecuali seperti PDI-P, sumber daya dia banyak, kalau hanya menurunkan 100-200 massa gampang dilakukan. AHY bisa lakukan itu, tapi itu tak dipilihnya. ini Demokrasi caranya menghadapi harus demokratis, tidak boleh melakukan dengan anti Demokrasi, gagasan itu yang ada sama dia," katanya.

Partai Demokrat memiliki potensi pengembangan yang lebih besar dari partai oposisi lain. Sebab, dari semua partai oposisi, hanya Demokrat yang lebih terbuka dari PKS maupun PAN.

"Demokrat lebih potensial, Demokrat terbuka, beda dengan PKS dan PAN dan potensi pengembangan lebih kuat. Demokrat punya sejarah pemenang Pemilu. Jadi oposisinya lebih bahaya bagi kabinet Jokowi. Bagi perancangan Demokrasi kedepan, Pemilu 2024," tukasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini