Anton Medan Meninggal Dunia, Rencananya Dimakamkan di Ponpes Attaibin Bogor

Anton Medan lahir dengan nama Tan Hok Liang. Dia lahir di Tebing Tinggi, Sumatera Utara pada tanggal 10 Oktober 1957.

Riki Chandra
Senin, 15 Maret 2021 | 18:36 WIB
Anton Medan Meninggal Dunia, Rencananya Dimakamkan di Ponpes Attaibin Bogor
Anton Medan (ist)

SuaraSumut.id - Anton Medan meninggal dunia di kediamannya di Cibinong, Bogor, Senin (15/3/2021). Rencananya, almarhum akan dimakamkan di Pondok Pesantren (Ponpes) Attaibin di samping rumahnya, hari ini juga.

Hal itu diungkapkan Ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa Indonesia, Ipong Hembiring Putra.

"Mau dimakamkan di samping rumahnya di pesantren mungkin abis magrib, ini rencana istrinya, lagi runding sama kami," kata Ipong saat dikonfirmasi Suara.com.

Menurutnya, Anton Medan meninggal dunia sekitar pukul 14.50 WIB. Ipong menyebut Anton menderita penyakit stroke dan diabetes. "Karena stroke dan diabetes," tuturnya.

Baca Juga:Tokoh Muslim Tionghoa Anton Medan Meninggal Dunia, Ucapan Duka Bergema

Anton Medan lahir dengan nama Tan Hok Liang. Dia lahir di Tebing Tinggi, Sumatera Utara pada tanggal 10 Oktober 1957.

Sebelum hijrah, Anton Medan adalah mantan perampok dan bandar judi. Ia menjadi Ketua Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) sejak tahun 2012.

Anton Medan memeluk agama Islam pada tahun 1992. Dia mendirikan rumah ibadah yang diberi nama Masjid Jami' Tan Hok Liang. Masjid itu terletak di areal Pondok Pesantren At-Ta'ibin, Pondok Rajeg, Cibinong.

Banyak tuduhan-tuduhan yang diarahkan padanya seputar keterlibatannya dalam kerusuhan Mei 1998. Anton Medan juga pernah masuk penjara sewaktu masih menjadi perampok dan bandar judi.

Anton mengaku dirinya semula merupakan penganut agama Buddha, lalu beralih ke Kristen dan akhirnya memeluk Islam.

Baca Juga:Wafat Akibat Stroke dan Diabetes, Anton Medan Sempat Bolak-balik RS

Sebelum masuk Islam, Anton dibesarkan di tengah-tengah politik gelap Indonesia atau saat pemerintahan Orde Baru Suharto yang menggunakan preman dalam politik, bisnis dan instansi pemerintah.

Tahun 1998, Anton Medan dijadikan kambing hitam untuk orkestrasi kerusuhan Jakarta setelah tuduhan itu diam-diam dicabut.

Kerusuhan yang awalnya merupakan demonstrasi mahasiswa untuk memprotes presiden Indonesia Soeharto berubah menjadi demonstrasi anti-Tionghoa di ibu kota Jakarta.

Anton Medan keturunan Tionghoa, tapi dia turun ke jalan dan ikut kerusuhan untuk membuktikan bahwa dia setia kepada rakyat. Namun, dia sendiri yang menjadi sasaran.

Dalam kekacauan politik tahun 1998, dilaporkan pula bahwa Prabowo Subianto, menantu Suharto dan Panglima Kopassus, telah merekrut dan memanipulasi Anton Medan untuk mendapatkan pendukung militan.

Dalam penyidikan kasus kerusuhan 1998, Anton Medan membantah tuduhan terlibat aktif di balik layar, meski mengaku berada di tengah-tengah massa. Namun, dia menolak untuk bersaksi kecuali Komisi Nasional Hak Asasi Manusia merehabilitasi namanya terlebih dahulu. (Suara.com)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini