SuaraSumut.id - Seorang pria berinisial DL (50) diamankan Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri dari rumahnya di Kelurahan Terjun, Medan Marelan, Jumat (19/3/2021).
DL merupakan satu dari enam orang yang ditangkap terkait dengan dugaan jaringan teroris di Sumatera Utara. Penangkapan DL mengejutkan warga sekitar. Pasalnya, DL dengan aktif bersosialisasi di masyarakat.
Bahkan, sebelum disergap DL sempat mengikuti kegiatan gotong royong bersama warga sekitar.
"Gak menyangka sama sekali. Karena kita tahu selama ini dia (DL) aktif. Baik keagamaan, sosial. Bahkan Minggu semalam kami masih bersama gotong royong membersihkan drainase," kata Kepala Lingkungan XVIII, Kelurahan Terjun, Medan Marelan, Halimah (46).
Baca Juga:Dugaan Pemalsuan Dokumen Covid-19, Dewas RSUD Latemammala Angkat Suara
DL yang memiliki empat orang anak dan seorang istri ini seharinya bekerja sebagai tukang pangkas dan berjualan bandrek di rumahnya.
"Ya kadang pergi juga, tapi gak lama-lama, lalu balik," ujarnya.
Disergap saat hendak salat subuh
Ia mengatakan, DL diamankan petugas saat hendak pergi ke masjid untuk menunaikan salat subuh.
"Sekitar jam empat pagi, saya sudah dihubungi pihak kepolisian. Katanya suruh standby ada mau geledah sebuah rumah yang merupakan rumah warga saya," katanya.
Baca Juga:Tim Hukum Habib Rizieq Dihadang Saat Sidang, Polisi: Bukan Aturan Kami
Petugas melakukan penggeledahan di dalam rumah. Ia pun ikut menyaksikan proses penggeladahan.
"Sempat saya dokumentasikan (lewat Hp) tapi disuruh hapus. Yang saya lihat ya, ada samurai. Lalu ada kayak tabung gitu, hp, baru buku-buku," pungkasnya.
Tim Densus 88 melakukan serangkaian penangkapan terhadap 8 orang terduga teroris di Sumatera Utara. Terduga teroris ditangkap di dua lokasi terpisah, yaitu Tanjung Balai dan Medan.
"Ada delapan diamankan terduga teroris di Tanjung Balai dan Medan," kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, kepada wartawan, Jumat (19/3/2021).
Ia mengatakan, Tim Densus 88 sudah mulai bergerak melakukan penangkapan hingga Jumat pagi.
"Ada 2 dari Tanjung Balai dan enam orang di Medan," tukasnya.
Kontributor : M. Aribowo