Polisi Sita Anjing yang Gigit Bocah hingga Tewas di Medan

Saat ini petugas telah menyita seekor anjing yang diduga menggigit korban untuk diperiksa kesehatan oleh dokter hewan.

Suhardiman
Rabu, 16 Juni 2021 | 13:44 WIB
Polisi Sita Anjing yang Gigit Bocah hingga Tewas di Medan
Lia Pratiwi (42) menunjukkan korban semasa hidup. [Suara.com/M.Aribowo]

SuaraSumut.id - Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait dengan kasus seorang bocah berinisial MR (10) yang tewas digigit anjing tetangga di Medan.

Wakasatreskrim Polrestabes Medan Kompol Rafles Marpaung mengatakan, pihaknya akan melakukan pemeriksaan sejumlah saksi untuk dimintai keterangan.

Pihaknya juga masih menunggu hasil autopsi untuk mengetahui penyebab kematian korban.

"Kami menunggu hasil laboratorium terkait penyebab kematian korban," ungkap Rafles.

Baca Juga:Disingkirkan Ronaldo, Berikut Bahan Lengkap Coca-Cola

Saat ini petugas telah menyita seekor anjing yang diduga menggigit korban untuk diperiksa kesehatan oleh dokter hewan.

"Lagi dicek anjingnya apakah mengidap virus (rabies) ataupun penyakit berbahaya," pungkasnya.

Diberitakan, MR seorang bocah berusia 10 tahun tewas usai digigit anjing peliharaan milik tetangga di Jalan Sagu Raya Kecamatan Medan Tuntungan. Saat itu korban pergi keluar rumah untuk pergi ke warung untuk membeli jajan di Jalan Sagu Raya.

"Dia pergi ke kedai beli jajan, pulang dari kedai lewati rumah yang punya anjing," kata ibu korban bernama Lia Pratiwi (42), Selasa (15/6/2021).

Saat korban melintas berjalan kaki di depan rumah pemilik anjing, kebetulan ada pengantar air minum mineral ke rumah tetangganya itu. Saat pagar dibuka anjing keluar dan langsung mengejar korban dan menggigitnya.

Baca Juga:Gus Muhaimin: Patuhi Protokol Kesehatan agar Ekonomi Bisa Tumbuh

"Pas lewat yang punya anjing beli air, anjingnya keluar, digigit paha kanan," ungkap Lia.

Usai digigit pihak keluarga korban, lalu melarikan bocah yang masih duduk di bangku kelas 5 SD ke bidan yang tak jauh dari rumahnya.

"Setelah digigit beberapa jam, panas badannya 39 derajat celcius. Dibawa ke bidan, disuntik tetanus," ujar Lia.

Ia mengatakan kondisi korban semakin hari semakin parah, Sabtu (12/6/2021).

"Anak saya mengalami sulit jalan pada hari Sabtu, seperti orang lumpuh. Lupa hampir segala hal, bahkan nama nya juga dia lupa. Reaksi nya seperti anjing balik sana balik sini, air liur nya keluar. Luka seperti ada digigit ular, ada dua taring," ujar ibu korban.

Hingga akhirnya, Minggu (13/6/2021) sore, korban menghembuskan nafas terakhirnya di rumahnya.

"Setelah salat Ashar meninggal," tukasnya.

Kontributor : M. Aribowo

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini