"Kondisinya waktu hamil itu sehat, gak ada gejala apa-apa. Kalau anak saya mulai ada tanda-tanda itu saat dia lahir. Di telapak kaki udah nampak mengelupas. Tapi kalau nambang (bekerja tambang) itu dulu sih waktu saya tamat sekolah, belum berkeluarga lah. Tapi anak pertama saya sehat-sehat aja kok," jelasnya.
Dedi mengakui bahwa aktifitas penambangan emas lazim beroperasi di wilayah mereka, baik yang dikelola oleh perusahaan maupun warga setempat, saban hari beroperasi.
Apalagi pemukiman warga di desa itu rata-rata mengikuti aliran sungai. Sehingga air sungai rusak dan tidak lagi digunakan warga.
"Rumah kami itu mengikuti jalur sungai. Sehingga diduga limbah pertambangan mengalir di sungai yang dahulunya menjadi sumber air bagi warga setempat," ungkapnya.
Baca Juga:PPKM Darurat, Pengguna KRL Jogja-Solo Dibatasi 35 Persen dan Wajib Pakai Masker Ganda
Setelah berulang kali berobat tidak ada perubahan, kini Dedi beralih ke pengobatan alternatif. Namaun dari pengobatan itu belum juga ada tanda-tanda kesembuhan, bahkan saat ini seluruh kuku kaki anaknya itu sudah mengelupas.
Kontributor : Muhlis