Sosok Ipda Nadya Ayu Nurlia, Eks Paskibra Istana yang Kini Jabat Kapolsek Wanita Termuda

Atas pencapaiannya itu, ia menyandang gelar sebagai Kapolsek wanita pertama di Inhu.

Suhardiman
Jum'at, 20 Agustus 2021 | 12:38 WIB
Sosok Ipda Nadya Ayu Nurlia, Eks Paskibra Istana yang Kini Jabat Kapolsek Wanita Termuda
Ipda Nadya Ayu Nurlia, Kapolsek wanita pertama di Inhu, Riau. [Ist]

SuaraSumut.id - Ipda Nadya Ayu Nurlia diamanahkan menjadi Kapolsek Batang Gangsal, Indragiri Hulu (Inhu), Riau. Ia menjadi salah satu Kapolsek wanita termuda di Indonesia di usia 23 tahun.

Wanita kelahiran tahun 1998 ini merupakan Polwan Alumni Akademi Kepolisian tahun 2020. Atas pencapaiannya itu, ia menyandang gelar sebagai Kapolsek wanit pertama di Inhu.

Sebelum menjabat Kapolsek Batang Gangsal, Ipda Nadya Ayu Nurlia bertugas sebagai Danton Dalmas III Ki Dalma II Samapta Polda Riau.

Wanita asal Bengkulu ini bukan terlahir dari keluarga sederhana yang memiliki cita-cita besar untuk mengangkat derajat keluarga.

Baca Juga:5 Ciri Kamu Memiliki Kematangan Diri, Berpikir Dulu Sebelum Bertindak!

Tekadnya tumbuh saat terpilih sebagai salah satu anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) tingkat nasional perwakilan dari Bengkulu tahun 2014 silam.

Saat itu Nadya mengibarkan bendera merah putih di Istana Negara pada masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Saat kelas 1 SMA saya ikut Paskibraka, kebetulan lolos tingkat nasional tahun 2014. Jadi dari situ cita-cita itu terbentuk, kalau gak jadi polisi ya TNI, tapi saya lebih tertarik menjadi seorang polisi," kata Nadya, melansir suarariau.id, Jumat (20/8/2021).

Anak pertama dari 4 bersaudara ini terus berlatih. Nadya ingin membuktikan bahwa ia mampu menjadi seorang polisi wanita.

"Saya tertarik untuk jadi polwan waktu itu, tapi dulu gak ngerti apa itu Akpol atau Bintara, tujuan saya ya bisa sekolah yang dibiayai negara," katanya.

Baca Juga:KPK Telisik Sejumlah Suap Pajak Yang Diterima Tersangka Angin Prayitno dan Dandan Ramdani

Ayah Nadya merupakan seorang pegawai negeri sipil di kantor Komando Distrik Militer (Kodim) di Provinsi Bengkulu.

"Lulus SMA saya latihan dan ikut tes polisi, latihannya sendiri, karena saya bukan keluarga polisi. Mulai dari jasmani dan psikologi. Dan alhamdulillah sekali tes (di Akpol) saya lulus," katanya.

Nadya lulus dengan menyandang gelar sarjana terapan kepolisian (S.Tr.K) dari Akademi Kepolisian tahun 2020. Nadya sendiri merupakan perwira muda yang lahir dan dibesarkan di Provinsi Bengkulu.

Menjadi Kapolsek merupakan amanah yang diberikan dan tanggung jawab yang mesti dijalankan dengan baik dan sepenuh hati.

Sebagai Kapolsek Nadya tentu memiliki banyak anggota, mulai dari usia muda hingga tua. Namun, hal itu bukan menjadi hambatan bagi Nadya. Pasalnya, pendidikan di Akpol mengajarkannya untuk bersikap profesional, saling menghormati dan bekerja sama dengan baik.

"Kita adalah pemimpinnya, semua itu sudah diajarkan di Akpol tentang bagaimana sikap mental ditunjukan ke anggota, menghargai anggota, saling bekerjasama dan saling menghormati. Saya yakin pasti bisa menjalankan amanah ini dengan baik, yang pasti pemimpin itu butuh kerjasama dengan anggota," tukasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini