Serangan Hama Tikus, Petani di Tapsel Terancam Gagal Panen

Para petani di Tapsel hanya bisa pasrah menghadapi serangan hama tikus ini.

Wakos Reza Gautama
Jum'at, 27 Agustus 2021 | 13:45 WIB
Serangan Hama Tikus, Petani di Tapsel Terancam Gagal Panen
Serangan hama tikus di Tapsel. [ANTARA]

SuaraSumut.id - Hamai tikus menyerang sawah petani di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara.

Akibat serangan hama tikus itu, para petani di Tapsel terancam gagal panen.

Para petani di Tapsel hanya bisa pasrah menghadapi serangan hama tikus ini. 

"Kami hanya pasrah. Kalaupun dapat 20 atau 30 persen hasil panen sudah syukurlah itu," ujar Ellyyani, Ketua Kelompok Tani Wanita Cempaka Desa Sorimanaon, Kecamatan Angkola Muaratais yang menghubungi ANTARA, Kamis (26/8/2021) malam.

Baca Juga:Tikus Aneh Gagalkan Panen Petani Tapanuli Selatan, Kerap Serang Ladang Menjelang Panen

Serangan hama tikus di Tapsel sudah terjadi sejak dua pekan ke belakang.

Akibat serangan hama tikus,  ratusan hektare tanaman padi petani rusak.  Anehnya, tikus menyerang tanaman padi 10 - 45 hari setelah tanam.

"Upaya pembasmian tikus seolah tak mempan saking banyaknya yang diduga bermigrasi dari areal persawahan tetangga. Sementara warga sini bergantung hidup dari pertanian," ungkapnya.

Koordinator BPP Huta Holbung, Kecamatan Angkola Muaratais, Erwin, tidak menampik serangan hama tikus itu. Bahkan beberapa bulan ini juga ada serangan hama wereng coklat.

"Hama tikus ini siklus lima tahunan, dan sebelum musim tanam kita sudah ingatkan petani bahkan kita mengajak dan melakukan perburuan," katanya.

Baca Juga:Hasil Panen Petani Kopi di Lampung Meningkat 2 Ton Lebih Per Hektare

Dikatakan, Desa Purba Nauli, Desa Tatengger, Desa Sorimanaon, Desa Pangaribuan, Angkola Muaratais (satu hamparan) memiliki luas tanam sawah 441 hektare (ha).

"Sejumlah dari luas sawah 441 ha itu sudah mulai rusak dihantam hama tikus, dan terjadinya puso atau gagal panen cukup berpotensi," katanya.

Koordinator POPT-PHP Angkola Muaratais dan Batang Angkola Ali Husni mengatakan pihaknya bersama BPP dan masyarakat sudah berupaya melakukan pembasmian hama tikus di wilayah kerjanya namun serangan tikus semakin brutal.

"Pemakaian tiran, racun tikus dan berburu sudah kita lakukan, hanya saja serangan tikus luar biasa. Kita akan terus bekerja secara optimal. Tikus-tikus itu bermigrasi dari areal sawah yang lebih dulu panen," jelasnya.

Untuk diketahui wilayah Kecamatan Angkola Muaratais dan Kecamatan Batang Angkola memiliki luas baku sawah 2.689 ha. Sekarang sedang musim tanam padi. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini