SuaraSumut.id - Seorang pria di Labuhanbatu Utara (Laura), Sumatera Utara, Darpin Ritonga menemukan patung diduga peninggalan sejarah.
Patung itu ditemukan di kebun di Dusun 3, Batu Sinanggar, Desa Meranti Omas, Kecamatan Na IX-X. Saat itu Sarpin sedang menggali di ladang sawit, Rabu (29/9/2021).
Sejarawan Unimed, Phil Ichwan Azhari mengatakan, dari informasi yang diperoleh bahwa patung yang ditemukan merupakan arca bergaya Batak kuno.
"Arca ini bergaya Batak kuno, besar kemungkinan ini masuk jenis arca Pangulubalang, yang dikenal dalam sistem kepercayaan tradisional di Tanah Batak," kata Phil Ichwan, Kepala Kordinator Pusat Penelitian Humaniora, LPPM Unimed, Minggu (10/10/2021).
Baca Juga:Kementan Targetkan Ekspor Tiga Kali Lipat Produk Pertanian di 2024
Arca seperti ini, kata Ichwan, berfungsi sebagai penjaga kampung dari gangguan roh atau gangguan makhluk halus lain.
"Jadi semacam penangkal kampung, dan sering diletakkan di luar kampung," katanya.
Ia menjelaskan, lokasi ditemukannya patung itu merupakan jalur atau jalan masyarakat jaman dahulu dari dataran tinggi ke arah pesisir.
"Karena ditemukan di Labuhanbatu, maka kemungkinan lokasi temuan merupakan jalur lintasan Pelanggan Sira atau lintasan warga dataran tinggi mencari garam ke pesisir arah pantai," terangnya.
Dirinya mengatakan, jalur itu dibuat oleh masyarakat Batak. Kemudian mereka meletakkan patung atau arca untuk menjaga kampung.
Baca Juga:Google Assistant Bisa Diperintah Tanpa Perlu Kalimat Pembuka, "Hey Google"
"Diduga lintasan jalur Pelanggan Sira didirikan kampung orang Batak, dan di luar kampung diletakkan Arca Pangulubalang sebagai penjaga kampung dari gangguan makhluk jahat. Jalur Pelanggan Sira ini juga berkaitan dengan jalur rempah dari dataran tinggi ke pesisir," tambahnya.
- 1
- 2