SuaraSumut.id - Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengatakan, aksi premanisme kerap meresahkan para pedagang. Hal itu disampaikan Edy melalui akun Instagram @edy_rahmayadi, dilihat Selasa (1/2/2022).
"Saya paham apa yang menjadi keluhan para pedagang saat ini, premanisme kerap meresahkan mereka, khususnya pungutan liar," tulis dalam unggahan.
Edy mengaku, sebenarnya pihak kepolisian sudah berkali-kali menangkap para pelaku pungli. Namun demikian, tetap saja kasusnya terus terjadi.
"Tak tahan saya kalau rakyat saya berkali-kali dizalimi oleh para preman ini. Sampai muncul cap Medan atau Sumut ini kota para ketua, sor kali kita sebenarnya mau sikat ini semua," tulisnya.
Baca Juga:Dianggap Potensial, PKS Lirik Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo untuk Capres 2024
Edy mengaku sudah berkoordinasi dengan Wali Kota Medan Bobby Nasution untuk menyelesaikan masalah ini. Edy berharap pihak kepolisian dapat menertibkan para preman dan diberikan tindakan tegas.
"Mudah-mudahan ke depannya premanisme di Sumut, khususnya di Kota Medan ini secara bertahap bisa kita bersihkan dari predikat buruk 'Kota Preman'," jelasnya.
Hal senada ditulis Wali Kota Medan Bobby Nasution melalui Instagram @bobbynst. Saat bertemu pedagang yang berunjuk, Bobby mengaku akan menertibkan dan membenahi fasilitas pasar yang telah rusak.
"Para pedagang juga harus ikut berkolaborasi bersama Pemko Medan untuk menata pasar, termasuk melawan premanisme di sekitar pasar," tukasnya.
Baca Juga:Sambut Tahun Baru Imlek, TokoMall Hadirkan Koleksi NFT Edisi Premium