SuaraSumut.id - Jurnalis investigasi Andrei Soldatov menyebut, pihak berwenang Rusia menempatkannya dalam daftar buronan. Rekening banknya juga dibekukan.
Soldatov merupakan jurnalis yang dikenal karena liputannya tentang badan-badan keamanan Rusia.
Saldavot yang ikut mendirikan situs Agentura.ru, menulis di Twitter, "Senin ku: rekening milik ku di bank-bank Rusia ditahan, ditambah aku ditempatkan di daftar buronan Rusia."
Situs Kementerian Dalam Negeri mencantumkan Soldatov sebagai buronan berdasarkan pasal Undang-Undang hukum pidana yang tidak ditentukan.
Baca Juga:Muhammadiyah dan NU Mengecam Aksi Pria Menikahi Kambing di Gresik
Dalam posting terpisah di platform pesan Telegram, Soldatov menulis bahwa kasus yang dikenakan terhadapnya telah diajukan dengan cara yang mirip dengan dua jurnalis yang dituduh menyebarkan "informasi palsu" tentang operasi militer Moskow di Ukraina.
"Kami mengklarifikasi detailnya," tulis Soldatov.
Beberapa hari setelah mengirim pasukannya ke Ukraina pada 24 Februari, Pemerintah Rusia mengeluarkan undang-undang yang memberikan hukuman penjara hingga 15 tahun bagi mereka yang dihukum karena sengaja menyebarkan berita "palsu" tentang militer Rusia.
Moskow mengatakan "operasi militer khusus" dirancang untuk meredakan ancaman keamanan dari Ukraina dan melindungi penutur bahasa Rusia dari penganiayaan.
Ukraina dan negara-negara Barat telah menolak klaim Rusia itu dan menyebutnya sebagai dalih tak berdasar untuk perampasan tanah Ukraina.
Baca Juga:Kapan Waktu Olahraga yang Baik? Kenali Dulu Jam Tubuh Anda
Perang di Ukraina telah menewaskan ribuan orang, meratakan kota-kota dan membuat 14 juta orang mengungsi. [Antara]