SuaraSumut.id - Sebuah tembok menutup ekses menuju ke rumah warga di Kampung Bukit, Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara (Sumut).
Hal itu membuat warga terpaksa memanjat tembok untuk menuju ke jalan. Anak-anak SD yang hendak ke sekolah juga harus memanjat tembok.
Salah seorang warga bernama Riski salah mengaku, anak-anak warga setiap hari harus memanjat tembok saat pergi ke sekolah dan saat akan pulang ke rumah.
"Kalau ke sekolah harus manjat tembok ini," papar Riski, Senin (11/7/2022).
Baca Juga:Indosat dan Voxox Bermitra Hadirkan Cloud Voice untuk UMKM
Bahkan, para orang tua harus ikut membantu anak-anak mereka untuk melalui tembok itu. Pasalnya, tembok yang didirikan cukup tinggi.
Warga berharap agar pemerintah kota bisa membantu warga agar akses menuju jalan bisa dibuka kembali.
Kabag Protokol Pemkot Padangsidimpuan
Nurcahyo Budi mengatakan, pihaknya telah melakukan mediasi terkait keberadaan tembok itu.
"Soal tembok pembatas itu hanyalah masalah warga dan ini sudah dimediasi oleh camat, lurah dan pihak BPN. Sebenarnya ini persoalan lama, yang jelas sudah di mediasi," katanya.
Nurcahyo Budi mengatakan, persoalan itu bermula ketika pemilik nelakukan renovasi pelebaran losmen. Hal itu membuat akses jalan ke rumah warga tertutup.
Baca Juga:Kolaborasi Telkomsel dan GoTo Bisa Jangkau 114 Juta Pemain Game Mobile Indonesia
Setelah dimediasi, pemilik losmen menyumbangkan lahan mereka untuk jalan warga. Namun demikian, ada warga yang mendirikan tembok di tanah mereka.
"Ini masalah antar warga sebenarnya. Ada warga yang menembok, di sekitar tembok ada warga lain yang aksesnya tertutup dan tidak memiliki akses. Jadi tidak mungkin pihak losmen membebaskan seluruh lahannya," katanya
Kontributor : Budi warsito