Hidangan Sehat Cegah Stunting Tidak Harus Mahal

Sayur-sayuran yang dapat mudah ditemui di pasar-pasar maupun warung-warung dapat dikonsumsi oleh masyarakat guna mencegah stunting.

Suhardiman
Jum'at, 02 September 2022 | 14:03 WIB
Hidangan Sehat Cegah Stunting Tidak Harus Mahal
Wali Kota Medan Bobby Nasution. [dok Pemkot Medan]

SuaraSumut.id - Angka stunting di Kota Medan saat ini sebanyak 550 balita. Di mana 20 persen di antaranya berusia di atas 2 tahun sehingga sulit pemulihannya. Wali Kota Medan Bobby Nasution telah melakukan sejumlah upaya penanganan untuk mengantisipasi stunting tersebut

Selain membuat 15 program dan 16 kegiatan serta 29 sub kegiatan yang dilakukan 10 OPD, Pemkot Medan juga telah menyiapkan anggaran sekitar Rp 198 miliar. Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang Kota Medan telah melakukan bedah rumah di Lorong VI Kelurahan Bagan Deli, Kecamatan Medan Belawan.

Hal ini dilakukan untuk menjadikan rumah sehat dan benar-benar layak huni. Pasalnya, kondisi rumah yang tidak layak huni ikut menjadi salah satu pemicu terjadinya stunting.

Langkah itu dilakukan karena menantu suami Kahiyang Ayu ini guna menurunkan stunting sejak dini dan mengurangi dampak jangka panjang yang sangat merugikan.

Baca Juga:Anggota DPR Setuju Istri Ferdy Sambo Tak Ditahan karena Anak, Bio One Geram: Boleh Gampar sama Dorong Orang Nggak?

Selain menghambat pertumbuhan sang anak, stunting juga menghambat pertumbuhan otak sehingga tingkat kecerdasan anak tidak maksimal.

Bobby melalui OPD terkait juga gencar melakukan sosialisasi untuk mengajak masyarakat bersama mencegah stunting dengan memperhatikan asupan gizi yang diberikan.

Salah satu yang teranyar dengan memberikan edukasi cara memasak menu makanan yang dapat mencegah stunting. Baru-baru ini Bobby memasak menu sup bola udang dan sayur bening kelor yang diambil dari Buku Resep Makanan Baduta dan Ibu Hamil hasil karya Presiden Kelima Indonesia Megawati Soekarnoputri.

Di pilihnya Kecamatan Belawan sebagai lokasi edukasi karena kawasan ini tertinggi angka stuntingnya di Kota Medan. Dengan edukasi yang diberikan, Bobby berharap agar masyarakat terutama kaum ibu dapat menerapkannya.

Tidak hanya mudah didapat, bahan makanan yang disajikan juga berbiaya sangat murah sehingga tidak memberatkan masyarakat.

Baca Juga:Kurir Narkotika Jaringan Internasional Diringkus Polisi Saat Bawa 44 Kilogram Sabu dalam Kemasan Teh

"Cara memasaknya sama seperti yang ibu-ibu lakukan di rumah, tidak ada bedanya. Saya berharap ibu-ibu yang hadir di sini agar dapat mencontohnya dan menerapkannya di rumah masing-masing. Apalagi bahan dan bumbu yang digunakan mudah didapat, selain itu harga dari bahan-bahannya juga sangat murah," kata Bobby.

Dosen Ilmu Gizi Unimed Tyas Permatasari SGz MSi. Tyas menilai, apa yang dilakukan Bobby sangat bagus dan tepat. Apalagi dengan turun langsung ke masyarakat untuk memberikan contoh masakan seperti apa yang bagus untuk mengatasi permasalahan stunting di Kota Medan.

"Penggunaan pangan lokal ini merupakan upaya untuk menurunkan angka stunting di Kota Medan dan Sumatera Utara. Bahan pangan lokal baik sumber nabati dan hewani sangat melimpah," katanya dalam keterangan yang diterima, Jumat (2/9/2022).

Selain udang dan daun kelor, kata Tyas, masih banyak sekali bahan makanan yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk pencegahan stunting.

Salah satunya adalah telur yang dapat dikonsumsi anak usia bawah dua tahun (baduta), balita, anak-anak, remaja serta orang dewasa hingga lanjut usia (lansia).

"Telur kaya akan protein dan omega 3 yang sangat penting untuk pencegahan stunting. Ikan kembung juga tak kalah dengan ikan salmon kandungan gizinya," ungkapnya.

Sayur-sayuran yang dapat mudah ditemui di pasar-pasar maupun warung-warung dapat dikonsumsi oleh masyarakat guna mencegah stunting.

"Pada prinsipnya tidak ada satu jenis bahan pangan yang paling lengkap kandungan gizinya, tetapi konsumsilah makanan yang beraneka ragam dengan menerapkan prinsip Gizi Seimbang," katanya.

Tyas sangat mendukung upaya yang dilakukan Bobby dalam menangani stunting di Kota Medan. Sebab, penanganan stunting tidak dapat diselesaikan hanya dari satu sektor saja, tetapi juga harus berkolaborasi.

"Untuk itu mari berkolaborasi bersama semua sektor untuk menangani stunting baik dari sektor hulu ke hilir dan membangun kesadaran warga agar bersama-sama saling tolong menolong, membantu jika ada warganya yang mengalami stunting," pesannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini