NasDem Harus Berkoalisi dengan Demokrat dan PKS, Jika Tidak Kehilangan Momentum di Pilpres 2024

Partai Nasional Demokrat (NasDem) harus mengunci Partai Demokrat dan PKS dalam satu ikatan koalisi menuju Pilpres 2024.

Riki Chandra
Rabu, 21 September 2022 | 13:34 WIB
NasDem Harus Berkoalisi dengan Demokrat dan PKS, Jika Tidak Kehilangan Momentum di Pilpres 2024
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menemui Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Kamis (23/6/2022). (Suara.com/Novian).

SuaraSumut.id - Pengamat politik Universitas Muhammadiyah Kupang, Ahmad Atang mengatakan, Partai Nasional Demokrat (NasDem) harus mengunci Partai Demokrat dan PKS dalam satu ikatan koalisi menuju Pilpres 2024.

"Jika Partai Nasdem tidak bisa mengunci PKS dan Demokrat dalam satu ikatan koalisi, maka partai Nasdem bisa kehilangan momentum," kata Ahmad Atang, Rabu (21/9/2022).

Dinamika menuju Pilpres, ujar dia, masih terus bergerak dan komunikasi politik antarpartai intens dilakukan, maka Nasdem pada titik ini harus mengunci PKS dan Demokrat dalam satu baris sebelum ditarik oleh koalisi yang lain.

Dia menambahkan jika dilihat dari pengelompokan partai yang akan berkoalisi untuk mengusung pasangan calon presiden pada pilpres 2024 mendatang, maka terlihat bahwa PDI Perjuangan dapat mengusung pasangan calon sendiri tanpa koalisi karena telah memenuhi syarat 20 persen.

Baca Juga:Soal Dukungan Maju Pilpres 2024, Nasib Anies Ada di Tangan Majelis Syuro PKS

Sementara Partai Golkar, PAN dan PPP telah membentuk KIB, dan Gerindra akan berkoalisi dengan PKB, maka partai yang tersisa adalah Nasdem, PKS dan Demokrat.

"Dengan demikian, menurut saya tidak ada pilihan lain bagi Partai Nasdem harus berkoalisi dengan partai PKS dan Partai Demokrat," kata pengajar ilmu politik pada sejumlah perguruan tinggi di Nusa Tenggara Timur (NTT) itu.

Dia mengatakan, dengan dibangun-nya koalisi antara Nasdem, PKS dan Demokrat maka merupakan perpaduan antara basis nasionalis Demokrat dan nasionalis religius.

Mengenai figur Capres, dia mengatakan, jika koalisi ini permanen maka figur yang memiliki peluang besar untuk diusung adalah Anies Baswedan karena Nasdem dan PKS tidak memiliki kader untuk diusung.

Sedangkan Demokrat mendorong Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) namun popularitas dan elektabilitas tidak cukup meyakinkan untuk dijadikan Capres, sehingga politik kompromistis tentu diambil agar Anies dan AHY dapat disandingkan.

Baca Juga:Pengamat: Tak Ada Pilihan Lagi, NasDem Harus Kunci Demokrat dan PKS

"Jika koalisi Nasdem, PKS dan Demokrat dipertemukan oleh figur yang sama maka secara otomatis mereka telah melepaskan basis ideologis masing-masing," katanya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini