SuaraSumut.id - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut, pihaknya menyiapkan 1.800 personel untuk membantu KPK menjemput paksa Gubernur Papua Lukas Enembe.
"Kami sudah menyiapkan 1.800 personel di Papua dan kami siap untuk mem-backup apabila dibutuhkan KPK," kata Listyo melansir Suara.com, Sabtu (1/10/2022).
Listyo mengaku persiapan personel adalah bentuk dukungan Polri dalam upaya pemberantasan korupsi.
"Jadi tentunya kami mendukung penuh pemberantasan korupsi," katanya.
Baca Juga:Tekan Angka Pengangguran, Menaker Tinjau Penyaluran BSU di Jawa Timur
Sebelumnya, KPK menetapkan Lukas sebagai tersangka korupsi. Ia beberapa kali mangkir dari panggilan penyidik dengan alasan sakit.
Ratusan masyarakat setempat bahkan menjaga ketat rumah Lukas Enembe di Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua.
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko sempat mengancam akan mengerahkan prajurit TNI jika masih ada pengerahan massa seperti itu.
"Kalau mereka dalam perlindungan masyarakat apa dalam pengaruhnya Lukas Enembe atau (kalau) perlu TNI dikerahkan untuk itu kalau diperlukan apa boleh buat," kata Moeldoko.
Dirinya bisa berbicara lebih keras lagi karena kasus Lukas murni persoalan hukum. Dirinya membantah ada persoalan politik di belakangnya.
Baca Juga:Mantan Pacar Penonton Ditelepon Vokalis The Script saat Konser, Warganet Heboh
"Maka siapa pun harus mempertanggungjawabkan di mata hukum enggak ada pengecualian," katanya.