Oknum Guru Agama di Nias Cabuli 8 Siswi SD, Remas-remas Area Sensitif Saat Jam Belajar

Seorang oknum guru agama di Kota Gunung Sitoli, Kepulauan Nias, Sumatera Utara (Sumut), ditangkap polisi karena diduga melakukan perbuatan cabul terhadap siswi Sekolah Dasar.

Riki Chandra
Jum'at, 10 Maret 2023 | 14:27 WIB
Oknum Guru Agama di Nias Cabuli 8 Siswi SD, Remas-remas Area Sensitif Saat Jam Belajar
Ilustrasi pencabulan. [Dok.Suara.com]

SuaraSumut.id - Seorang oknum guru agama di Kota Gunung Sitoli, Kepulauan Nias, Sumatera Utara (Sumut), ditangkap polisi karena diduga melakukan perbuatan cabul terhadap siswi Sekolah Dasar (SD).

Oknum guru agama berinisial ET (57) itu dilaporkan karena diduga mencabuli 8 orang siswinya sendiri. Alhasil, pelaku ditangkap dan telah ditetapkan sebagai tersangka.

"Tersangka ET telah kami tahan," kata Paur Subbag Humas Polres Nias Aiptu Yadsen F Hulu kepada SuaraSumut.id, Jumat (10/3/2023).

Menurutnya, dari hasil pemeriksaan saksi-saksi, oknum guru itu melakukan pelecehan pada saat jam belajar. Korban dipanggil oleh tersangka, kemudian disuruh membaca.

Baca Juga:Edy Rahmayadi Bongkar Penyebab Inflasi di Sumut, Termasuk Soal Premanisme

"Tersangka memegang-megang sambil meremas bagian sensitif korban. Siswi SD yang menjadi korban ada 8 orang," ucap Yadsen.

Tak dinyana, korban yang tidak terima melapor ke orangtuanya lalu membuat laporan ke pihak sekolah yang merespon dengan memanggil oknum guru tersebut.

"Saat itu oknum guru mengakui serta meminta maaf, namun para orang tua tidak terima dan agar ada efek jera, melaporkannya ke Polres Nias," kata Yadsen.

Alhasil, keluarga korban kompak melaporkan oknum guru agama itu ke Polres Nias pada tanggal 27 Februari 2023.

Yadsen mengatakan, pihak Polres Nias telah melakukan pemeriksaan terhadap pelapor, para korban, saksi-saksi dan terlapor.

Baca Juga:Pria di Asahan Sumut Cabuli Tiga Anak Tiri di Bawah Umur Ditangkap

Atas perbuatannya, tersangka ET tersangka dijerat Pasal 82 ayat (2) subs Pasal 82 ayat (1) Jo Pasal 76E dari UU RI Nomor 17 tahun 2016 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU Nomor 1 tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas UU Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2002 Junto UU RI Nomor 35 tahun 2014 Tentang Perubahan Atas UU RI Nomor 23 tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak, ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara.

Kontributor : M. Aribowo

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini