SuaraSumut.id - BMKG memprediksi puncak fenomena iklim El Nino akan memicu cuaca panas ekstrem di Indonesia pada Agustus-Oktober 2023 dan akan berlanjut hingga awal 2024.
Adapun sejumlah daerah yang diperkirakan akan terdampak cukup parah akibat adanya El Nino adalah Sumatera bagian tengah hingga Selatan, Riau bagian Selatan, Jambi, Lampung, Banten, hingga Jawa Barat.
Guna mengantisipasi ancaman dan dampak El Nino Tahun 2023, pemerintah telah mempersiapkan berbagai langkah mitigasi, terutama dalam hal pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serta kekeringan dengan memastikan ketersediaan air bersih dan pangan pada musim kemarau.
Asian Agri ikut berperan aktif membantu pemerintah dalam pencegahan karhutla dan juga dampak yang disebabkan oleh El Nino. Selain melakukan pemantauan hotspot, petugas patroli perusahaan juga mengajak masyarakat sekitar untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya karhutla, terutama di desa yang memiliki potensi tinggi terjadi kebakaran.
Baca Juga:2 Bintang Timnas Indonesia yang akan Segera Melepas Masa Lajang
"Sejak 2014 perusahaan telah menerapkan kebijakan zero burning dalam kegiatan operasionalnya. Hal ini merupakan bentuk komitmen untuk mencegah terjadinya karhutla di area sekitar konsensi Perusahaan. Kita juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat desa sekitar dan juga petani kelapa sawit akan bahaya api di musim kemarau ini," kata Manajer Program Desa Bebas Api (DBA) Asian Agri, Hafiz Hazalin Sinaga dalam keterangan tertulis, Jumat (18/8/2023).
Pihaknya telah melakukan beragam program pencegahan karhutla. Seperti program DBA yang bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan terhadap bahaya api, dan juga sosialisasi atas bencana kebakaran kepada petani swadaya binaan perusahaan.
"Sebagai antisipasi pencegahan karhutla, perusahaan telah melakukan sosialisasi kepada petani swadaya yang terletak di lima desa, yaitu Desa Tinggi Pangkatan dan Desa Kampung Padang di Kecamatan Pangkatan, Desa Gunung Selamat, Desa Menanti dan Desa Pematang Seleng di Kecamatan Bilah Hulu, Kabupaten Labuhanbatu," cetusnya.
Kepala Desa Gunung Selamat Wiyono SP berterimakasih kepada perusahaan yang telah berperan aktif mengingatkan warga untuk ikut mencegah dan mengantisipasi bencana karhutla.
"Kami berterima kasih terhadap sosialisasi dan edukasi terkait bahaya dan upaya antisipasi bencana api. Harapan kami agar kegiatan ini dapat terus dilakukan oleh Perusahaan." ucapnya.
Baca Juga:Prediksi Line Up Timnas Indonesia U-23 vs Malaysia Tanpa Komang dan Titan Agung
Koordinator CSV Sumut, Hendra Jaminsyah berharap dengan melalui pelatihan ini, maka petani kelapa sawit dapat meningkatkan pemahaman dan kepedulian terhadap karhutla.
"Kita secara berkelanjutan senantiasa mengajak petani kelapa sawit mitra Perusahaan untuk melakukan budidaya kelapa sawit secara berkelanjutan. Dengan adanya sosialisasi dan edukasi terkait karhutla ini, maka kami berharap agar mereka dapat turut peduli untuk mencegah terjadinya bencana api di areal-areal kebun kelapa sawit," katanya.