SuaraSumut.id - Belasan ekor sapi milik warga di Gampong Blang Kiree, Kecamatan Darul Kamal, Kabupaten Aceh Besar, mati mendadak. Sapi itu diduga terserang penyakit mulut dan kuku (PMK) dalam rentang waktu dua minggu terakhir.
Keuchik (kepala desa) Blang Kiree Nazaruddin mengatakan, sapi yang mati dengan kondisi kuku membusuk serta tidak bisa makan.
"Sampai saat ini tercatat ada 14 ekor sapi mati mendadak sejak dua minggu terakhir. Kebanyakan sapi mati berusia remaja dengan kondisi kuku membusuk serta mulut mengeluarkan cairan," katanya melansir Antara, Selasa (21/11/2023).
Persoalan sapi mati mendadak telah ditangani oleh tim kesehatan hewan Pemerintah Kabupaten Aceh Besar. Tim kesehatan hewan juga sudah melakukan penyuntikan sapi yang sakit serta penyemprotan kadang-kadang ternak.
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kecamatan Darul Kamal, Kabupaten Aceh Besar, Hamdani mengatakan, belasan sapi mati kebanyakan usia remaja. Sedangkan indukan meski mengalami kuku membusuk, bengkak, dan berdarah, namun tidak mengalami kematian.
"Sapi-sapi tersebut, ada yang mati di kandang dan ada juga sedang dilepasliarkan. Yang mati sebagian besar masih anakan. Sapi saya lima yang kena, seekor mati, dua sudah sembuh dam dua masih dalam proses penyembuhan," ungkap Hamdani.
Umi Kalsum, peternak sapi di Gampong Blang Kiree, mengatakan seekor sapi miliknya mati dengan kuku membusuk serta mengeluarkan bau tidak sedap. Sapi mati tersebut berusia anakan serta tidak dilepasliarkan dengan sapi-sapi lainnya.
"Sedangkan induknya tidak apa-apa. Induk sapi tersebut juga sudah ditangani tim kesehatan hewan agar penyakit yang menyebabkan kematian tidak menular. Selain itu, kandang juga sudah disemprot guna mencegah penyakit tersebut," katanya.