SuaraSumut.id - Para calon jemaah haji perlu menjaga kondisi fisiknya serta mewaspadai risiko masalah kesehatan selama ibadah di Arab Saudi. Ada lima risiko masalah kesehatan saat haji yang perlu diwaspadai, yaitu kelelahan, serangan panas (heat stroke), pneumonia, serangan jantung, dan demensia.
Apa saja risiko kesehatan saat haji?
Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama menjelaskan, lima risiko kesehatan yang sering ditemukan pada jamaah haji, yakni kelelahan akibat tidak terbiasa bergerak dalam waktu yang cukup lama dan terkena heat stroke (serangan panas).
Di mana tubuh tak lagi bisa mengontrol suhu karena cuaca yang terlalu panas sehingga sulit untuk melakukan mekanisme pendinginan. Penderitanya dapat mengalami tubuh gemetar, tubuh tidak mengeluarkan keringat, kebingungan hingga pingsan atau koma.
Risiko lainnya adalah terkena pneumonia atau radang paru-paru, serangan jantung serta kehilangan memori (demensia).
Oleh karena itu, kata Ngabila, pemerintah berupaya untuk melakukan tes kesehatan sebelum jamaah berangkat agar kondisi fisik yang bersangkutan dipastikan sehat, layak terbang dan tidak terkena penyakit menular seperti tuberkulosis, pneumonia atau gagal jantung.
Tahun ini, pemerintah juga menyediakan pendamping lansia untuk memonitor kesehatan jamaah lansia dengan lebih ketat.
Di samping layanan yang diberikan oleh pemerintah, Ngabila menganjurkan jamaah untuk menghindari risiko itu dengan mengikuti tiap anjuran teknis yang diarahkan oleh ketua regu hingga petugas kloter setiap waktu agar kesehatan tetap terjaga.
"Pastikan untuk saling peduli sesama jamaah untuk melaporkan kondisi kesehatan. Prinsip utama lebih baik mencegah daripada mengobati. Jangan terpisah dari rombongan, dan tidak malu bertanya," jelasnya.
Jamaah juga dianjurkan melakukan senam peregangan dua jam sekali secara rutin, meminum segelas air per jam dan selalu memakai alat pelindung diri seperti topi, payung.
Kemudian kacamata hitam, masker, pakaian berwarna cerah, semprotan air, alas kaki, membawa paspor serta menggunakan gelang identitas dimanapun berada.