Haji Tanpa Kekhawatiran: Tips bagi Penderita Diabetes untuk Menunaikan Ibadah

penderita diabetes perlu berkonsultasi dengan dokter soal kemungkinan komplikasi dan penyesuaian dosis obat atau tipe insulin yang akan digunakan.

Suhardiman
Minggu, 12 Mei 2024 | 12:58 WIB
Haji Tanpa Kekhawatiran: Tips bagi Penderita Diabetes untuk Menunaikan Ibadah
Ilustrasi diabetes. [pexels.com/PhotoMIX Company]

SuaraSumut.id - Menunaikan ibadah haji merupakan dambaan bagi umat Islam di seluruh dunia. Bagi penderita diabetes, persiapan yang matang menjadi kunci untuk melaksanakan ibadah haji dengan aman dan nyaman.

Dokter spesialis penyakit dari Divisi Endokrin, Metabolik, dan Diabetes RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo, dr Farid Kurniawan SpPD, PhD, mengatakan, penderita diabetes
perlu berkonsultasi dengan dokter soal kemungkinan komplikasi dan penyesuaian dosis obat atau tipe insulin yang akan digunakan.

Selain itu, meminta dokter untuk memberikan surat keterangan mengenai kondisi dan pengobatan diabetes pasien yang bersangkutan.

Surat keterangan mengenai kondisi dan pengobatan diabetes diperlukan untuk memudahkan petugas kesehatan haji melakukan tindakan saat pasien membutuhkan penanganan medis di Tanah Suci.

"Isinya namanya siapa, kontak yang bisa dihubungi, grup atau kloter, termasuk juga informasi obat-obatan yang dikonsumsi apa saja. Nah itu biasanya memudahkan tim kesehatan atau panitia penyelenggara mengidentifikasi kebutuhan jamaah," katanya melansir Antara, Minggu (12/5/2024).

Dirinya juga menganjurkan penderita diabetes membawa persediaan obat dalam jumlah yang memadai atau berlebih agar bisa selalu tersedia sewaktu-waktu dibutuhkan.

Penderita diabetes sebaiknya memastikan obat yang akan digunakan dalam waktu 3x24 jam selalu ada di dalam tas tenteng bersama identitas saat beraktivitas di Tanah Suci.

Penderita diabetes yang membutuhkan insulin sebaiknya menaruh insulin di dalam tas selama berada di dalam pesawat, dan langsung menyimpannya di kulkas setelah tiba di pemondokan agar kondisinya tetap baik.

Dia juga mengingatkan pasien diabetes untuk memastikan persediaan insulin pens dan jarum memadai selama menunaikan ibadah haji.

"Jika memungkinkan, sebelum dan sesudah ibadah seperti tawaf dan sa'i lakukan pengukuran gula darah sehingga kadar gula darah bisa terjaga. Jaga-jaga juga, bawa sumber gula seperti permen atau cemilan untuk mencegah hipoglikemia," katanya.

Penderita diabetes juga perlu mendapatkan vaksinasi seperti meningitis, influenza, dan pneumonia untuk meminimalkan kemungkinan terserang infeksi selama menunaikan ibadah haji.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini