Cegah Penggunaan Ganja dalam Makanan, BNNP Lakukan Pemeriksaan Mendadak Usaha Kuliner Aceh

Padahal, penggunaan ganja dalam makanan yang diperjualbelikan merugikan orang lain.

Suhardiman
Minggu, 19 Mei 2024 | 00:08 WIB
Cegah Penggunaan Ganja dalam Makanan, BNNP Lakukan Pemeriksaan Mendadak Usaha Kuliner Aceh
Ilustrasi ganja. (Pexels.com/Aphiwat chuangchoem)

SuaraSumut.id - BNNP Aceh akan mengadakan inspeksi atau pemeriksaan terhadap usaha kuliner untuk mencegah penggunaan ganja dalam bumbu makanan.

Kepala BNNP Aceh, Marzuki Ali Basyah menyatakan, inspeksi ini bertujuan untuk menghilangkan stigma negatif bahwa beberapa makanan mengandung ganja untuk meningkatkan cita rasa.

"Pemeriksaan ini sifatnya mendadak. Kapan dan di mana dirahasiakan," kata Marzuki melansir Antara, Minggu (19/5/2024).

Pelabelan makanan Aceh mengandung ganja merupakan isu yang sudah lama menyebar di khalayak ramai. Padahal, penggunaan ganja dalam makanan yang diperjualbelikan merugikan orang lain.

"Seperti kasus dialami orang yang dikenal baik dan religius. Orang tersebut, jangankan mengisap ganja, merokok pun tidak. Dia terjaring razia narkotika dan dinyatakan positif menggunakan ganja," ungkapnya.

Orang tersebut, sempat ditahan beberapa hari di Kantor BNN. Namun, setelah pemeriksaan lanjutan bahwa kandungan narkotika dalam tubuhnya bukan karena kecanduan, maka orang itu dibebaskan.

"Dari hasil pemeriksaan, orang tersebut sebelumnya ada makan di rumah makan dengan kuliner khas Aceh, tetapi dia tidak ingat di mana. Jadi, dalam kasus ini siapa yang dirugikan, pelaku usaha atau konsumen," jelasnya.

Begitu juga Aceh sebagai tuan rumah PON, kata dia, misalkan ada atlet makan kuliner Aceh. Namun, atlet tersebut tidak mengetahui kuliner itu ditambahkan bumbu ganja. Saat bertanding atau berlomba, dia juara dan meraih medali.

Akan tetapi, setelah dilakukan uji doping, ditemukan kandungan ganja dalam tubuhnya. Akhirnya, apa yang diraih menjadi sia-sia hanya karena menikmati kuliner Aceh yang ternyata mengandung ganja.

"Ini tujuan kami memeriksa kandungan kuliner Aceh guna mencegah penggunaan ganja. Dalam inspeksi nanti, kami menggandeng BPOM, majelis ulama, kementerian agama, serta pihak terkait lainnya," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini