Waspada Gelombang Tinggi 3 Meter di Perairan Nias-Sibolga

Kondisi gelombang tinggi ini diperkirakan akan terjadi mulai Selasa malam hingga Kamis malam.

Suhardiman
Selasa, 04 Juni 2024 | 16:03 WIB
Waspada Gelombang Tinggi 3 Meter di Perairan Nias-Sibolga
Ilustrasi gelombang tinggi. [Jakob Owens/Unsplash]

SuaraSumut.id - BMKG mengeluarkan prakiraan terjadinya gelombang tinggi 2.5-3 meter di perairan Nias-Sibolga, Sumatera Utara (Sumut). Kondisi gelombang tinggi ini diperkirakan akan terjadi mulai Selasa malam hingga Kamis malam.

Prakirawan Stasiun Meteorologi Maritim Belawan Christen Marpaung menyebutkan bahwa kondisi serupa juga dapat terjadi di perairan Utara Sabang, perairan Barat Aceh, perairan Meulaboh-Sinabang, Samudera Hindia Barat Aceh, dan Samudera Hindia Barat Nias.

Angin di wilayah perairan Sumatera bagian utara umumnya bertiup dari arah selatan hingga barat laut dengan kecepatan berkisar antara 2-15 knot," katanya melansir Antara, Selasa (4/6/2024).

Terkait dengan kondisi gelombang tinggi tersebut, BMKG menyarankan agar perahu nelayan, kapal tongkang, kapal feri, dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo dan kapal pesiar, memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran.

"Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir di area yang berpotensi terjadi gelombang tinggi diminta untuk tetap waspada," ujarnya.

Prakirawan BBMKG Wilayah I Medan Utami Al Khairiyah mengatakan, kondisi cuaca pada siang dan sore hari berpotensi hujan ringan hingga lebat di wilayah lereng barat dan pantai barat Sumut.

Hujan lebat berpotensi terjadi di wilayah Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara, Mandailing Natal, Tapanuli Tengah, Sibolga, Dairi, Pakpak Bharat, Kota Gunungsitoli dan sekitarnya.

Malam hari berpotensi hujan ringan-lebat di sebagian wilayah di Sumut. Hujan lebat berpotensi terjadi di wilayah Langkat, Mandailing Natal, Tapanuli Selatan, Padangsidempuan dan sekitarnya.

"Waspada potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Lereng Barat dan Pantai Barat Sumatera Utara yang dapat berpotensi terjadinya banjir, longsor serta bencana hidrometeorologis lainnya," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini