SuaraSumut.id - Data Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) menyebutkan angka pengguna narkoba di Aceh sekitar 1,7 persen, setara dengan sekitar 80.000 orang lebih.
Dari jumlah tersebut, sekitar 80 persen lebih merupakan pengguna narkoba jenis ganja. Hal ini dikatakan oleh Kenapa BNNP Aceh Marzuki Ali Basyah.
"Pemakai narkoba atau yang terpapar itu kurang lebih 80 ribu orang atau sekitar 1,7 persen (dari jumlah penduduk Aceh 5,5 juta jiwa lebih)," katanya melansir Antara, Kamis 24 Juli 2025.
"80 persennya itu narkotika jenis ganja," sambungnya.
Marzuki menyampaikan, zamannya masih bersekolah, pengguna narkoba itu rata-rata anak-anak orang berada. Tetapi sekarang, yang tidak memiliki uang juga memakai narkoba.
"Naik sedikit ke ekstasi, naik sedikit sabu-sabu. Nanti kalau ada duit lagi naik sedikit lagi jadi kokain, heroin. Dan, semua pemakai narkoba jenisnya sabu-sabu dan sebagainya 70 persen nya gila, dan miskin," ujarnya.
Dirinya berharap masyarakat agar tidak terpengaruh dengan narkoba. Karena jika sekali memakainya, bakal ketagihan.
Dirinya juga menyebutkan bahwa 80 persen narkotika berbagai jenis di Indonesia ini disuplai melalui perairan Aceh.
Dirinya berharap kepada semua pemangku kepentingan termasuk Panglima Laot (lembaga adat laut Aceh) untuk memperkuat wilayah perairannya.
"Ganja, sabu-sabu, ekstasi, kokain, heroin, dan macam-macam. 80 persen suplai di Indonesia dari perairan laut Aceh. Itu data yang bicara. Untuk itu, perkuatan lah laut-lautnya, dari Panglima Laot dan semuanya," kata Marzuki.