- Bulog Sumut menyerap 44.788 ton gabah kering panen dari petani sejak Januari hingga Oktober 2025.
- Gabah tersebut setara dengan 22.394 ton beras untuk memperkuat cadangan beras pemerintah.
- Penyerapan dilakukan di berbagai daerah Sumut dengan harga Rp6.500 per kilogram.
SuaraSumut.id - Perum Bulog Kanwil Sumut menyerap 44.788 ton gabah kering panen (GKP) dari petani sejak Januari hingga Oktober 2025.
"Penyerapan GKP itu jika dikonversikan menjadi beras setara dengan 22.394 ton," kata Pimwil Bulog Sumut, Budi Cahyanto, melansir Antara, Minggu 2 November 2025.
Budi menyebut penyerapan GKP dilakukan di beberapa daerah, seperti Serdang Bedagai, Deli Serdang, Asahan, Langkat, dan Tapanuli Selatan.
Penyerapan masih berlangsung dilakukan seperti di Kabupaten Simalungun sebanyak 128 ton GKP dan sejumlah daerah lainnya yang masih ada potensi panen.
"Sementara untuk penyumbang gabah terbesar di Sumut seperti Deli Serdang, Serdang Bedagai, Asahan sudah panen, tinggal sedikit lagi penyerapan di wilayah tersebut," ujar Budi.
Namun demikian, pihaknya masih menggencarkan penyerapan gabah kering panen di tingkat petani di wilayah itu guna memperkuat cadangan beras pemerintah (CBP).
Budi mengatakan setelah dilakukan penyerapan gabah tersebut, kemudian dibawa ke penggilingan untuk dijadikan beras dalam memperkuat CBP.
"Hal itu sebagai perintah Badan Pangan Nasional yang menugaskan untuk melakukan penyerapan gabah petani dengan harga Rp 6.500 per kilogram kembali," katanya.
Ia mengimbau petani yang menjual gabah kering tersebut sudah masuk waktu panen, agar hasilnya lebih baik karena untuk dijadikan CBP yang kembali ke masyarakat lagi.
Di sisi lain, Bulog Sumut mencatat sekitar stok beras di gudang sekitar 61.380 ton. Jika stok itu mulai menipis, pihaknya akan mengajukan penambahan beras dari pusat untuk mencukupi kebutuhan pangan di wilayah Sumut.