BMKG Peringatkan Ancaman Siklon Tropis di Selatan Indonesia hingga Februari 2026

Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani, menegaskan bahwa informasi ini sangat krusial mengingat dampaknya bisa memicu bencana hidrometeorologi yang masif.

Andi Ahmad S
Senin, 01 Desember 2025 | 23:43 WIB
BMKG Peringatkan Ancaman Siklon Tropis di Selatan Indonesia hingga Februari 2026
Foto Udara sampah kayu gelondongan pasca banjir bandang di Nagari Muaro Pingai, Kecamatan Junjung Sirih, Kab. Solok. Sumatera Barat, Sabtu (29/11/2025). [ANTARA FOTO/Wawan Kurniawan/Lmo/bar]
Baca 10 detik
  • Warga pesisir selatan Indonesia harus waspada tinggi karena BMKG memprediksi ancaman bibit siklon tropis yang memicu cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi masif dari Desember 2025 hingga Februari 2026.

  • Bibit siklon berpotensi menyebabkan curah hujan, banjir bandang, longsor, dan gelombang tinggi di Bengkulu, Sumatera Selatan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, hingga Papua bagian selatan.

  • Kepala BMKG menyatakan perubahan iklim membuat Indonesia tidak lagi kebal dari badai tropis. Sudah saatnya negara bersiaga menghadapi bencana siklon, selain bencana hidrometeorologi biasa.

SuaraSumut.id - Peringatan serius bagi warga yang merencanakan liburan akhir tahun atau tinggal di pesisir selatan Indonesia. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) baru saja mengeluarkan warning atau peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem yang tidak biasa.

Dalam rapat kerja bersama Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Senayan, Jakarta, pada Senin (1/12/2025), BMKG menyoroti adanya ancaman munculnya bibit siklon tropis di perairan bagian selatan Indonesia.

Fenomena ini diprediksi akan mengintai sepanjang periode musim hujan, mulai dari Desember 2025 hingga Februari 2026.

Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani, menegaskan bahwa informasi ini sangat krusial mengingat dampaknya bisa memicu bencana hidrometeorologi yang masif.

Baca Juga:Aceh Diperkirakan Masih Musim Hujan hingga Akhir Desember 2025

“Pada periode hingga Februari nanti ada ancaman terjadinya atau terbentuknya bibit siklon di perairan selatan Indonesia,” katanya, dilansir dari SukabumiUpdate -jaringan Suara.com, Senin 1 Desember 2025.

Bagi warga yang berada di wilayah selatan garis khatulistiwa, kewaspadaan harus ditingkatkan dua kali lipat. Faisal merinci sejumlah daerah yang berada dalam jalur potensi dampak jika bibit siklon ini benar-benar tumbuh menjadi badai tropis.

Wilayah-wilayah yang masuk dalam radar pengawasan ketat BMKG meliputi:

  • Bengkulu
  • Sumatera bagian Selatan
  • Pesisir Selatan Pulau Jawa
  • Bali dan Nusa Tenggara
  • Maluku
  • Papua Tengah dan Papua Selatan

"Tentunya akan ada ancaman curah hujan tinggi, bencana hidrometeorologi, dan juga gelombang tinggi,” ujar dia.

Ini berarti risiko banjir bandang, tanah longsor, hingga gelombang pasang yang membahayakan pelayaran dan wisata pantai akan meningkat drastis di wilayah-wilayah tersebut.

Baca Juga:Kejari Madina Musnahkan 1,65 Juta Batang Rokok Ilegal

Secara teoritis, siklon tropis jarang terbentuk di wilayah khatulistiwa seperti Indonesia karena faktor gaya Coriolis yang lemah. Namun, perubahan iklim global tampaknya mengubah pola tersebut. Faisal menekankan bahwa Indonesia kini tidak bisa lagi merasa "kebal" dari badai tropis.

“Sudah saatnya Indonesia juga bersiaga menghadapi bencana siklon tropis, tidak hanya bencana-bencana hidrometeorologi yang selama ini kita kenal,” ucap Faisal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini