SuaraSumut.id - Badan SAR Nasional hingga Kamis petang belum menemukan dua nelayan asal Meulaboh, Aceh Barat, yang hilang bersama kapal motor karena diterjang badai pada Sabtu (3/10).
Dua orang nelayan yang masih dinyatakan hilang tersebut masing-masing Sarmizi (36) warga Desa Pasi Masjid, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat dan rekannya Wen (55) warga Desa Ujong Baroh, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat.
“Kami sudah berupaya mencari dua nelayan yang hilang hingga tujuh mil laut arah selatan dari lokasi kejadian, akan tetapi belum ditemukan tanda-tanda keberadaan nelayan sama sekali,” kata Koordinator Basarnas Pos Meulaboh, Budi Darmawan, Kamis (8/10/2020) malam.
Menurutnya, pencarian nelayan yang saat ini masih dinyatakan hilang tersebut masih terus dilakukan oleh Basarnas dengan melibatkan TNI, Polri, BPBD Aceh Barat termasuk nelayan.
Bahkan secara khusus pihaknya juga sudah meminta bantuan kepada setiap nelayan di Kabupaten Aceh Barat dan Kabupaten Nagan Raya, agar menginformasikan kepada Basarnas Pos Meulaboh, apabila melihat puing kapal atau petunjuk terkait hilangnya dua nelayan ini.
Budi Darmawan menambahkan pencarian dua nelayan asal Aceh Barat tersebut hingga saat ini masih terganggu akibat terjangan badai dan hujan lebat.
"Sehingga proses pencarian juga ikut terhambat akibat cuaca buruk," katanya seperti dilansir Antara.
“Kami akan mengupayakan pemantauan di hari ketujuh pada Jumat (9/1) besok, semoga ada hasilnya,” sambungnya.
Dua nelayan asal Kabupaten Aceh Barat masing-masing Sarmizi (36) dan rekannya Wen (55) sejak Sabtu (3/10) hilang setelah kapal yang mereka gunakan untuk melaut, diterjang badai di perairan Kuala Tuha, Kecamatan Kuala Pesisir, Kabupaten Nagan Raya, Aceh.
Baca Juga: Penyelundupan Sabu di Aceh Timur Digagalkan, Satu Tersangka Ditembak Mati
Sebelum diterjang badai pada Sabtu siang, korban berangkat melaut bersama dua kapal nelayan lainnya dari Meulaboh, Aceh Barat.
Saat hendak kembali ke daratan, kapal nelayan yang ditumpangi oleh Sarmizi dan Wen ketika berada di perairan Kuala Tuha, Kecamatan Kuala Pesisir, Kabupaten Nagan Raya, diterpa angin kencang.
Dua kapal nelayan ini terpisah dengan kapal nelayan lainnya di posisi sekitar 15 mil arah selatan di seputaran wilayah Kuala Tuha dan Kuala Tadu, Kabupaten Nagan Raya, Aceh.
Berita Terkait
-
Penyelundupan Sabu di Aceh Timur Digagalkan, Satu Tersangka Ditembak Mati
-
Demi Bunga Buat Istri Tercinta, Petani di Aceh Ini Tersesat 3 Hari di Hutan
-
13 Pasien Positif Covid-19 di Aceh Timur Jalani Perawatan
-
Selama Tiga Hari Tiga Malam, Empat Anak di Aceh Pesta Seks di Rumah Kosong
-
Persiraja Ancam Tak Ikut Liga 1, PT LIB: PSSI yang Ambil Keputusan
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
4 Lipstik Terbaik untuk Bibir Kering, Tetap Lembap dan Nyaman Dipakai
-
Trik Mengunci Lipstik agar Lebih Tahan Lama yang Jarang Diketahui
-
5 Skincare Terbaik untuk Lansia Usia 60 Tahun ke Atas, Tetap Sehat dan Nyaman di Usia Senja
-
JPU Tuntut Pidana Mati Dua Kurir 89,6 Kg Sabu di Medan
-
Pertamina Bersihkan Puskesmas Rantau di Aceh untuk Pulihkan Layanan Kesehatan Masyarakat