Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Rabu, 14 Oktober 2020 | 16:12 WIB
Eksekutif KAI Sumut dan pejabat stake holder lainnya melakukan sosialisasi keselamatan di perlintasa KA di Medan, Rabu. (ANTARA/Evalisa Siregar)

SuaraSumut.id - PT KAI Divre 1 Sumut mencatat, hingga Oktober 2020 terdapat 25 kali kecelakaan di perlintasan sebidang kereta api. Untuk itu, sosialisasi keselamatan dinilai perlu terus dilakukan.

"Hingga Oktober sudah terjadi 25 kecelakaan. KAI berharap angka kecelakaan di perlintasan sebidang dapat ditekan," kata Manager Humas PT KAI Divre I Sumut, Mahendro Trang Bawono dilansir Antara, Rabu (14/10/2020).

Angka kecelakaan itu, kata Mahendro, menunjukkan masih rendahnya kedisiplinan masyarakat dalam berlalu lintas di perlintasan sebidang kereta api.

Banyaknya perlintasan sebidang di sepanjang rel dampak meningkatnya mobilitas pengguna kendaraan yang harus melintas atau berpotongan langsung dengan jalan kereta api.

Baca Juga: Edy Rahmayadi: Langkah Utama Penanganan Covid-19 dengan Menerapkan 3T

"Banyaknya perlintasan sebidang menjadi salah satu titik rawan kecelakaan," katanya.

KAI mencatat ada 252 perlintasan tidak resmi atau liar selain 92 perlintasan sebidang resmi.

Hingga pertengahan Oktober 2020, KAI Divre I Sumut menutup 45 perlintasan sebidang liar untuk normalisasi jalur kereta api dan peningkatan keselamatan perjalanan kereta api.

Sesuai ketentuan UU, pengendara atau pejalan kaki harus berhenti ketika sinyal kereta api sudah berbunyi, palang pintu kereta api sudah mulai ditutup, dan/atau ada isyarat lain.

"KAI akan terus melakukan sosialisasi keselamatan di perlintasan sebidang dengan harapan, masyarakat pengguna jalan dapat disiplin dan mengutamakan keselamatan," pungkasnya.

Baca Juga: Kota Medan Banjir, Warga Sebut karena Pemerintah Tidak Peduli

Load More