Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Senin, 28 Juni 2021 | 16:09 WIB
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi. [Ist]

SuaraSumut.id - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menyebut pernah membawa tank ke kampung narkoba.

Saat itu ia menjabat sebagai Pangdam I/BB. Edy menurunkan satu unit tank ke salah satu kawasan di Kota Medan.

"Ini bukan pamer, saya hanya mencontohkan konkrit. 2016 saya saat itu menjabat sebagai Pangdam. Kampung kubur (sekarang Kampung Sejahtera) itu saya tutup. Saya keluarkan tank itu, apakah untuk menembak, tidak. Tank ini untuk penyemangat bahwa kita melawan," kata Edy, dilansir dari digtara.com--jaringan suara.com, Senin (28/6/2021).

Ia mengatakan, saat menurunkan tank orang-orang di sana lari hingga melompat ke sungai. Hal itu dilakukan saat kampung kubur menjadi tempat peredaran narkoba di Sumut.

Baca Juga: Pengawal PSC Malang Tewas Kecelakaan Usai Antar Pemakaman Jenazah Covid

“Kampung kubur itu orangnya sampai loncat ke sungai. Kampung kubur ini satu tempat yang saat itu peredaran narkoba paling besar di Sumatera Utara," katanya.

Lantarana banyaknya peredaran narkoba, kata Edy, saat itu tidak ada yang berani masuk ke kampung kubur. Ia harus menurunkan pasukan TNI untuk memberantas penyebaran narkoba di lokasi itu.

"Tak ada yang berani masuk. Makanya satu kompi dari Batalyon Linud 100 masuk ke sana," tuturnya.

Edy mengakui, keberadaan BNN tidak bisa berbuat banyak dalam memberantas narkotika. Karena itu, Edy meminta intelejen dilibatkan dalam hal pemberantasan narkotika.

"Berapalah personelnya itu dengan kondisi seperti ini. Belum lagi berangkat ke Madina, berapa banyak ditemukan tanaman ganja. Berapa banyak ditemukan tempat diskotik, kegiatan malam hari orang yang menggunakan sabu, ekstasi," tukasnya.

Baca Juga: Istri Kedua Nekat Potong Alat Kelamin Suami Hingga Tewas, Pelaku: Biar Gak Nikah Lagi

Load More