SuaraSumut.id - Pemblokiran jalan di Pasar Lelo, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara (Sumut) menuai keributan. Aksi saling dorong antara petugas Satpol PP dengan puluhan pedagang pun terelakkan.
Peristiwa ini terjadi Minggu (17/10/2021). Petugas Satpol PP Serdang Bedagai memblokir jalan masuk ke Pasar Lelo. Aksi tersebut membuat pedagang geram.
Lantas, mereka menghentikan kendaraan milik pedagang yang akan masuk ke pasar di Dusun 9, Desa Firdaus, Kecamatan Sei Rampah itu.
Sekretaris Dinas Perindagsar Kabupaten Serdang Bedagai, Roy Sitorus Pane menjelaskan, petugas Satpol PP melakukan penegakan Perda Kabupaten Serdang Bedagai nomor 7 tahun 2018 tentang pembinaan dan penataan pasar rakyat dan pusat perbelanjaan. Dimana, pasar rakyat harus memiliki izin pengelolaan pasar rakyat.
"Kita menegakkan, bukan relokasi. Pasar Lelo ini sampai sekarang belum memiliki izin, tidak ada izinnya," kata Roy Sitorus Pane, Minggu (17/10/2021).
Saat ini, kata Roy, Pemkab Serdang Bedagai sedang giat-giatnya melakukan penataan, khususnya di Sei Rampah sebagai Kota Kabupaten. Termasuk penerapan Perda nomor 7 tahun 2018, Kabupaten Serdang Bedagai memperhatikan para pedagang.
Ia juga menyatakan, untuk menampung para pedagang pihak Pemkab telah menyiapkan tempat relokasi sementara di pasar rakyat Sei Rampah.
"Kenapa di sana, pasar rakyat Sei Rampah memiliki fasilitas pendukung. Seperti tempat penampungan sampah, toilet umum, tempat ibadah, ada ruang kesehatan, ruang ibu menyusui dan memiliki halaman parkir," paparnya.
Saat ini, kondisi Pasar Lelo tidak memiliki fasilitas pendukung dan berada di sekitar Jalinsum.
Baca Juga: Geger, Mayat Wanita Tanpa Identitas Ditemukan di Kolam Bekas Galian Sumut
"Disamping tidak tidak memiliki izin, terkesan kumuh, dan tidak memiliki fasilitas pendukung. Pasar Lelo berada di sekitar Jalinsum yang dapat mengganggu arus lalu lintas," tandasnya.
Di sisi lain, Nita, salah satu pedagang meminta kepada Bupati Serdang Bedagai Darma Wijaya dan anggota DPRD Serdang Bedagai untuk mendukung dan mengizinkan mereka tetap mengizinkan mereka berdagang di Pasar Lelo.
Mereka khawatir, ppabila direlokasi ke tempat yang baru, pendapatan mereka menurun. Karena tempatnya sepi dan mereka juga kembali dari nol.
Pedagang lainnya yang bernama Yunus mengungkapkan bahwa, mereka hanya mencari nafkah untuk menghidupi keluarga mereka.
"Kami ini bukan teroris, hanya mau jualan cari uang untuk keluarga. Anak kami butuh makan,tapi kenapa dilarang," kesalnya.
Kontributor : Budi warsito
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Angka Korban Hilang Turun Jadi 160 Jiwa, Tapanuli Tengah Masih Ground Zero Pencarian
-
Pertamina Percepat Pemulihan Layanan Energi di Aceh, Sumut, dan Sumbar
-
Gerindra Sumut-Yayasan Hati Emas Indonesia Kirim 10 Ton Bantuan Sembako ke Tapteng
-
Kades di Taput Tersangka Korupsi Dana Desa Ditahan
-
5 Sepatu Lari Wanita Paling Nyaman dan Modis, Cocok untuk Millennial