Gus Nur Ditangkap Polisi, Denny Siregar Sebut Gus Nur Bukan Anak Kiai

Denny Siregar membuka masa sosok Gus Nur.

Tasmalinda
Sabtu, 24 Oktober 2020 | 11:02 WIB
Gus Nur Ditangkap Polisi, Denny Siregar Sebut Gus Nur Bukan Anak Kiai
Gus Nur (dok pribadi)

SuaraSumut.id - Gus Nur atau yang benama lengkap Sugi Nur Raharja dikabarkan ditangkap tim Bareskrim Mabes Polri, Jumat (23/10/2020).

Ia sempat ramai akibat kontroversi mengumpamakan ormas Nahdalatul Ulama (NU) di era kepemimpinan Jokowi dengan bus dan menghinanya.

Penyataan ini disampaikan pada saluran akun YouTube Refly Harun.

Pegiat media sosial Denny Siregar pun ikut memberi komentar.

Baca Juga:Gus Nur Ditangkap Polisi, Penasehat Hukum Sebut Kasus Lain Bukan Kasus NU

Menurut Denny, di saluran Cokro TV belum lama ini, Gus Nur adalah sosok yang kerap menjual agama demi kepentingan pribadi.

Selain itu, secara rekam jejak, Gus Nur sebenarnya tidak pantas dipanggil "Gus".

“Sebenarnya oleh sebagian orang tidak layak menyandang sebutan Gus. Karena gelar Gus itu di NU diberikan kepada anak kyai yang punya pondok pesantren. Tetapi Gus Nur yang ini sama sekali bukan anak kyai. Bahkan dia juga belum pernah nyantri. Jadi bayangkan, secara ilmu agama, dia tidak punya rekam jejak apapun,” kata Denny, disitat Hops.id -- jaringan Suara.com, Rabu (21/10/2020).

Dalam ungkapannya, Denny menyebut Gus Nur dahulu adalah pemain debus. Dia mengikuti jejak ayahnya yang juga pemain debus.

Masa lalu Gus Nur ada di jalanan.

Baca Juga:Sempat Singgung Presiden Jokowi Suka Dusta, Gus Nur Diamankan Bareskrim

Denny bahkan menyebut Gus Nur pernah melakukan kegiatan kriminal saat hidup di jalanan.

“Selain itu, dia juga berprofesi sebagai penjual obat keliling. Mungkin saat menjual obat inilah si Sugik (Gus Nur) melatih kemampuannya berbicara di depan publik. Yang pasti dengan tipu-tipu supaya obatnya itu laku,” katanya.

Bertahun-tahun menjadi penjual obat, Gus Nur kemudian disebut Denny mulai belajar agama.

Dari sana, dia kemudian coba memanfaatkan Youtube untuk mencari penggemar. Di sana, dia kemudian berhasil, sehingga dia diundang ke mana-mana, dan dapat gelar terhormat sebagai ustaz.

Namun, dalam tiap ceramahnya, kata Denny, Gus Nur kerap menyerang NU dan Banser. Selain itu, dia juga kerap berdakwah sambil mengeluarkan kata-kata tak pantas.

“Dia pun masuk kepada apa yang dia cita-citakan. Dia diundang ke mana-mana, dan undangan deras ke dia pun mengalir. Hidupnya berubah, Sugi Nur bahkan menjadi bintang iklan, dan pemain properti,” katanya.

Sumber : suara.com

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini