SuaraSumut.id - Polisi menyebut Rp 1 miliar uang palsu yang dijual pengedar seharga Rp 5 juta. Uang palsu itu dijual kepada warga kampung. Kekinian petugas masih mendalami kasus tersebut.
"Jadi Rp 1 miliar uang palsu dijual Rp 5 juta. Uang palsu ini di antaranya dijual kepada warga Lampung dan kami masih belum mengetahui identitasnya," kata Kapolres Indramayu AKBP Hafidh S Herlambang, dilansir dari Antara, Senin (24/5/2021).
Pelaku mengaku membuat uang palsu sebanyak Rp 24 miliar lebih sejak Januari 2020. Dari jumlah itu, sebanyak Rp 11,5 miliar uang palsu berhasil disita, sedangkan Rp 12,5 miliar kemungkinan besar sudah beredar luas.
"Dari pengakuan tersangka sudah membuat uang palsu Rp 24 miliar, namun saat kita geledah hanya menemukan Rp 11,5 miliar," ujarnya.
Baca Juga:Cerita Denny Cagur Nyolong Ikan Cupang Saat SD, Bikin Ngakak
Dalam pengungkapan itu, empat orang pelaku berinisial CAR (52), SAM (42), GUF (45) merupakan warga Indramayu, dan IM (46) berasal dari Jember, Jawa Timur ditangkap.
Dari pelaku disita barang bukti uang palsu pecahan Rp 100 ribu dengan total Rp 11,5 miliar, uang tunai Rp 1,1 juta hasil penjualan uang palsu, 55 lembar hasil cetakan uang palsu yang belum dipotong.
Selain itu, dua buah karung putih yang berisi 49 lembar uang Canada belum dipotong, 29 bundel uang dolar Amerika, satu bundel uang dolar Singapura.
"Petugas juga menyita satu unit mobil, satu unit sepeda motor, satu unit mesin penghitung uang dan tiga unit telepon genggam," ujarnya.
Dalam menjalankan aksinya, keempat pelaku mempunyai peran masing-masing. Pelaku CAR dan SAM berperan mengedarkan. Sedangkan GUF dan IM sebagai pembuat uang palsu.
Baca Juga:Bahas Kisah Jokowi, Denny Sentil Bukan Pemilik Partai Bisa Jadi Presiden
Keempat pelaku dipersangkakan dengan Pasal Pasal 244 KUHP jo Pasal 36 dan 37 UU RI No. 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang. Ancaman hukumannya seumur hidup dan denda Rp 100 miliar.