SuaraSumut.id - Aksi seorang pemuda menjadi perhatian netizen pengguna tiktok. Video yang diunggah dilihat sebanyak 24 juta orang.
Secara fisik, pemuda dan seorang perempuan di dalam video ini memang berbeda. Berbagai komentar pun ditujukan kepada pemilik akun @suryamanurun9.
Pemuda itu merupakan warga Lingkungan 5, Kelurahan Mutiara, Kecamatan Kisaran Timur, Asahan, Sumatera Utara.
Pemilik nama lengkap Syarif Surya Ali Manurung ini pun terkejut video yang diunggahnya dilihat hingga lebih dari 20 juta orang.
Baca Juga:PRT Bikin Puluhan Orang di Satu RT di Cipayung Positif COVID-19
"Senang, kaget juga bang. Macem mimpi sampe segitu banyak yang nonton. Padahal malam minggu itu iseng-iseng aja," kata Surya didampingi oleh adik dan kakaknya saat ditemui SuaraSumut.id di kediamannya, Selasa (1/6/2021).
Surya bahkan mengaku tidak bisa tidur karena videonya di tiktok viral. Pengikut dan yang menyukai akun tiktoknya langsung meningkat drastis.
"Sampe enggak bisa tidur aku bang. Malem minggu itu viralnya. Sampe pagi nengok hp terus. Karena satu menit sudah 500 orang yang like dan follow. Itu aja yang ku liatin," ungkap Surya.
Meski iseng, Surya mengaku dirinya ada niatan untuk membuat channel youtube. Karena dirinya tau, dengan perbedaan yang dimilikinya akan menjadi perhatian banyak orang.
Hal itu dilakukannya untuk menambah pemasukan dan biaya keperluannya bersama adik, kakak dan ayahnya. Saat ini pengikut akun tiktok Surya mencapai 97 ribu orang, akunnya disukai sebanyak 1,9 juta orang.
Baca Juga:Sejarawan Sebut Hari Jadi Surabaya Bukan 31 Mei, Wakil Walkot: Kami Siap Digugat
Lima video yang diunggahnya sudah dilihat empat diantaranya dilihat lebih dari satu juta orang dan terus bertambah. Kondisi fisik Surya yanh spesial ini juga dialami oleh kakak dan adiknya. Namun, hal itu tidak membuat mereka minder.
"Tanggapan orang kami ambil positifnya. Soal ada yang bully ya memang tersinggung tapi ya udah biarin aja. Jadi semangat dan motivasi. Karena mereka kan enggak kenal kami gimana," imbuh Sri Wahyuni adik Surya mengakhiri.
Kontributor: Budi Warsito