"Sempaat main rempah, kita kirim buah pala ke Tiongkok bulan Oktober lalu. Cuma gagal bang. Kita kirim hampir 19 ton, sampai disana busuk semua palanya," ungkap Riki.
Ia tak mengungkapkan berapa jumlah total kerugian yang dialaminya. Namun, pandemi Covid-19 yang terjadi juga mempengaruhi perekonomiannya.
"Kerugiannya banyaklah bang. Gak tau penyebabnya bisa busuk," tandasnya.
Saat ini, kata Riki, Sumatera Utara merupakan satu-satunya eksportir tulang sotong. Untuk Indonesia hanya ada tiga eksportir yang mengirim tulang sotong ke Tiongkok.
Baca Juga:Kasus Suap Banprov Indramayu, Penahanan Ade Barkah dan Siti Aisyah Ditambah 30 Hari
"Di Indonesia untuk saat ini yang main sotong Medan, Surabaya, Makassar. Tapi yang Makassar kirim melalui Surabaya," jelas Riki.
Bisa dikatakan, Medan dan Surabaya bersaing ketat untuk mengekspor tulang sotong ke Tiongkok. Begitu juga dengan jenis yang lainnya.
"Untuk lipan dan cicak juga seperti itu. Kalau di Sumut setahu saya cuma saya yang kirim tulang sotong, lipan dan cicak. Beberapa tahun lalu ada juga memang," pungkasnya.
Kontributor: Budi Warsito
Baca Juga:Duh! Bahasa China Jadi Syarat Wajib Masuk Perusahaan Ini, Mau Singkirkan Pekerja Lokal?