SuaraSumut.id - Wali Kota Medan Bobby Nasution tak main-main mengatasi sampah yang telah lama jadi momok di Kota Medan. Bobby menggandeng Alfimer, perusahaan asal Singapura dalam pengelolaan sampah yang menunjukkan progres menjanjikan.
Pada Mei lalu, Bobby bilang sudah bertemu dengan pihak Alfimer yang dipimpin Muhammad Yani. Mendapat paparan teknologi yang bakal digunakannya untuk mengolah sampah di Medan, Bobby akui tak langsung percaya.
"Saya memang begitu. Saya harus lihat langsung baru percaya. Dan dalam dua bulan progresnya memang terlihat. Saya ucapkan terimakasih kepada Alfimer dan seluruh pihak terkait yang sudah bekerja untuk mengolah sampah di Kota Medan," kata Bobby.
Saat ini TPA Terjun menampung ribuan ton sampah. Tumpukan sampah itu hingga menggunung setinggi 41 meter. Namun Dr Muhammad Yani selaku founder Alfimer optimis dalam waktu empat tahun gunung sampah itu akan habis.
Baca Juga:Warga Ngablak Protes Perluasan TPST Piyungan, Perjalanan Truk Sampah Tersendat
Tak hanya habis begitu saja, teknologi Alfimer mampu mengubah ribuan ton sampah itu menjadi pupuk multiguna bahkan hingga menjadi paving block. Sudah dibuktikan, pupuk organik yang dihasilkan dari sampah itu mampu menyuburkan sejumlah tanaman.
"Maka kami merasa perlu mengundang pimpinan daerah di sekitar kami. Maksudnya adalah untuk membuka peluang kerjasama ke depannya. Kami bakal punya produk pupuk organik yang dihasilkan dari sampah. Mari kita mulai melihat sampah ini menjadi peluang," kata Bobby.
"Dan visi yang kita usung adalah mengembalikan status Adipura atau kota bersih, sebab kita tahu bahwa kota Medan sempat mendapat julukan kota terjorok. Kita tak mau lagi julukan kota terjorok ada di Kota Medan," lanjut Bobby.
Muhammad Yani menjelaskan, kerjasama pengolahan sampah di Kota Medan adalah pilot project di Indonesia atau yang pertama.
"Tapi ini bukan proyek coba-coba, melainkan telah terbukti. Saya sudah jalankan proyek saya di Thailand, India hingga Amerika. Semua berjalan dengan baik. Saya berterima kasih atas kepercayaan Pak Wali kepada kami. Sesuai nama kami Alfimer dalam bahasa Thailand artinya The Best," katanya.
Baca Juga:Balenciaga Jual Jaket Rp54 Juta, Desainnya Disebut Mirip Baju Tukang Sampah
Kadis Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan Muhammad Husni menjelaskan, pihaknya sudah melakukan pengolahan sampah di tiga tempat.
"Selain di Terjun kami sudah olah di Pasar Induk Laucih. Saat ini di Laucih tidak ada lagi tumpukan sampah sudah jadi bio organik. Di Cadika sampah juga sudah jadi kompos," tukasnya.