SuaraSumut.id - Warga yang tinggal di dua desa dan enam dusun di Kecamatan Sipoholon dan Kecamatan Parmonangan, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara, akhirnya dapat menikmati listrik PLN.
PLN membangun jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 10 kilometer sirkuit (kms) dan jaringan tegangan rendah sepanjang 14 kms serta 10 gardu distribusi berkapasitas 250 kilovolt ampere (kVA). Kontruksi infrastruktur kelistrikan menelan biaya Rp 9,7 miliar.
Ardi Panggabean, Ketua Adat Dusun Aek Matio Jae mengaku, sebelumnya memiliki pembangkit listrik berbasis air yang dibangun secara swadaya pada 2012 lalu. Namun pembangkit itu mengalami kerusakan pada 2020, sehingga masyarakat hanya dapat menikmati listrik selama 5 jam dalam sehari.
Secara khusus di Dusun Aek Matio Jae, ada sekitar 494 Kepala Keluarga yang kini bisa merasakan kehadiran listrik secara optimal.
Baca Juga:Saat Manny Pacquiao Bikin Bintang Film Dewasa Amerika Tak Berdaya di Hadapannya
"Dengan masuknya Jaringan Listrik PLN ke Dusun Aek Matio, terdapat 494 Kepala Keluarga sudah merdeka dari kegelapan karena saat ini listrik sudah dapat dinikmati selama 24 jam," katanya, melansir dari medanheadlines.com--jaringan suara.com, Selasa (10/8/2021).
Desa dan dusun tersebut yaitu Desa Rura Julu Dolok dan Desa Rura Julu Toruan Kecamatan Sipoholon, Dusun Lobu Tape dan Dusun Longat Kecamatan Pahae julu, Dusun Hutaginjang Kecamatan Muara, Dusun Lumbantobing dan Dusun Parik Kecamatan Parmonangan dan Dusun Aek Matio di Kecamatan Adiankoting.
"Kehadiran jaringan dan akses listrik ini, turut berkontribusi dalam meningkatkan rasio elektrifikasi Sumatera Utara dari 99,82% menjadi 99,99%," kata Pandapotan Manurung, General Manager UIW Sumatera Utara.
Pandapotan menyampaikan apresiasi atas capaian ini dan berterima kasih pada seluruh pemangku kepentingan yang turut mendukung.
"Harapannya dengan hadirnya listrik PLN di 8 desa/dusun ini maka akan memberikan dampak positif kepada masyarakat dalam menjalankan aktivitas sehari-hari," ujarnya.
Pandapotan mengatakan, sebelumnya masyarakat mengupayakan listrik secara swadaya. Hal ini menimbulkan kesulitan tersendiri dalam mengembangkan kegiatan sosial dan perekonomian serta aktivitas warga lainnya.
Baca Juga:Nama Harun Masiku Tidak Masuk Situs Interpol, Begini Alasan Polri