Harga Tes PCR Masih Mahal, Dilema antara Melawan Wabah atau Bisnis

Zul mengaku sampai saat ini belum pernah melakukan PCR lantaran harganya yang masih terbilang mahal.

Suhardiman
Kamis, 16 September 2021 | 12:10 WIB
Harga Tes PCR Masih Mahal, Dilema antara Melawan Wabah atau Bisnis
Ilustrasi Swab PCR/Antigen. [Suara.com/Ema]

SuaraSumut.id - Ade Farel (30) berjalan memasuki klinik yang berada di kawasan Jalan Setia Budi Medan. Dirinya datang untuk melakukan melakukan tes polymerase chain reaction (PCR), lantaran kondisi tubuhnya kurang begitu enak, dan sesak.

Dengan tenang Ade menemui petugas dan menyampaikan tujuan kedatangannya. Ia pun diarahkan ke sebuah ruangan dan dipersilahkan duduk.

Seorang dokter dengan memakai alat pelindung diri (APD) lengkap mengeluarkan stik mirip cotton bud dengan ukuran panjang sekitar 10 centimeter. Stik itu dimasukkan ke hidung dan mulut Ade.

Proses pengambilan sampel selesai, dan Ade dipersilahkan pulang. Hasil pemeriksaan diberitahukan oleh pihak klinik pada hari berikutnya.

Baca Juga:Resep Es Doger yang Enak dan Segar, Buat Sendiri di Rumah Yuk!

"Bayarnya lewat transfer online, Rp 495 ribu. Selesai bayar baru dicek. Besoknya saya disuruh datang untuk ambil surat hasil pemeriksaan. Hasilnya positif, tapi CT value saya tinggi sekitar 37, jadi tinggal pemulihan saja," kata Ade, Jumat (3/9/2021).

Ade sebenarnya merasa berat merogoh kocek hingga setengah juta hanya untuk mengetahui apakah dirinya positif Covid-19 atau tidak.

"Jika lewat rapid test antigen memang lebih murah, tapi tidak begitu akurat. Mau gak mau bayar Rp 495 ribu. Untuk swab gratisan bisa saja dicoba, tapi mesti daftar online dulu, antri lagi, hasilnya juga menunggu lagi," katanya.

Ade mengaku bukan pertama kali melakukan swab berbayar. Ia berharap, pemerintah ke depan dapat kembali menurukan harga test PCR tersebut.

"Sudah beberapa kali swab, malah harganya ada yang sekitar Rp 900 ribu. Kita berharap pemerintah menurunkan harganya, sepertinya Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu masih masuk akal, lebih terjangkau semua orang," kata Ade.

Baca Juga:Kasus Kebakaran Lapas Tangerang, Polisi Periksa Petugas LP hingga Tahanan

Hal senada dikatakan Zul Iqbal, salah seorang pengusaha di Medan. Ia menilai harga harga test PCR belum terjangkau bagi banyak orang.

"Kalau harga PCR segitu kayaknya masih mahal," katanya.

Zul menilai, harga rapid test antigen lebih murah Rp 109 ribu (sesuai HET di luar Jawa-Bali), menjadi pilihan orang untuk memeriksa apakah terpapar Covid-19 atau tidak.

"Ya meski hasilnya tidak akurat, nanti hasilnya negatif, rupanya pas test PCR positif, tapi karena lebih murah, orang memilih ke antigen," ungkap Iqbal.

Zul menilai, orang yang ingin PCR Rp 525 ribu hanya mau dilakukan bagi mereka yang mampu dan terdesak kebutuhan administrasi, seperti untuk berpergian dan sebagainya.

"Saya rasa jarang masyarakat yang murni mau cek kesehatan (test PCR) dengan harga segitu. Apalagi kondisi ekonomi sekarang, orang lagi sulit," beber Iqbal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini