Jemaah Dituduh Sabet Telinga Muazin di Medan: Saya Duluan Diserang!

Hal itu membuatnya mengalami luka di bagian tangan, dagu.

Suhardiman
Senin, 27 September 2021 | 17:48 WIB
Jemaah Dituduh Sabet Telinga Muazin di Medan: Saya Duluan Diserang!
M Ramadona menunjukkan luka diduga akibat dianiaya. [Suara.com/M.Aribowo]

SuaraSumut.id - Kasus pertikaian antara muazin masjid di Medan, M Syawal Syah (53) dan jemaah M Ramadona (34) berbuntut panjang. Keduanya saling lapor polisi.

M Ramadona mengaku, dirinya lebih dahulu diserang Syawal menggunakan pecahan gelas. Hal itu membuatnya mengalami luka di bagian tangan, dagu.

"Ada sebab akibatnya, saya dahulu diserang. Jangan memutarbalikkan fakta," kata Ramadona di Masjid Raudhatul Islam, Senin (27/9/2021) sore.

Insiden berawal saat ia hendak berbuka puasa, usai salat magrib berjamaah di masjid itu, pada Senin (20/9/2021).

Baca Juga:Polisi Kembali Tangkap Mahasiswa Admin Arisan Online di Makassar

"Pas saya letak piring dari situ dia sudah mulai emosi. Gak tau kenapa. Lalu dia bilang maling teriak maling, tahu saya itu ke mana arahnya, cuma saya gak gubris itu," katanya.

Ia kemudian mengobrol dengan dua orang jemaah lainnya. Mereka membicarakan persoalan pribadi dan narkoba.

"Kemudian ada dua orang di sini bicara pribadi masalah anaknya tentang sewa menyewa, saya bilang kenapa uangnya ke anak, bapak itu jawab karena malas bekerja biasalah karena pengaruh narkoba itu," katanya.

"Jadi saya bilang gak masalah lah pak, yang penting dia gak munafik dalam hal ini. Ada juga orang kurang ajar mau salat kadang narkoba, di situ dia dengar, marah, padahal saya gak ke sana arah bicaranya," katanya.

Tak disangka pembicaraan narkoba itu diduga menyinggung Syawal. 

Baca Juga:Viral Bocah Rapihkan Sandal Jamaah Masjid Banjir Doa: Masuk Akhirat Allah SWT

"Kemudian dia datang membawa gelas untuk menghantam saya. Dihantamnya saya gak kena. Pecahannya mau digoroknya leher saya, lalu saya tangkis pakai tangan. Itu ada luka 18 jahitan," katanya.

Bertahan dari percobaan pembunuhan

Dalam kondisi berlumuran darah, Ramadona lalu mengambil pisau cutter.

"Untuk mempertahankan diri dari percobaan pembunuhan itu, makanya kalau dibilang silap saya masuk itu ada ini cutter, maka saya tebas, rupanya kena telinganya," ungkapnya.

Ia mengaku, sebagai pelaksana tugas (Plt) Masjid Raudhatul Islam tidak ada yang menunjuk Syawal sebagai muazin.

"Gak ada yang mengangkat dia menjadi muazin, saya pelaksana tugas BKM di sini. Segala ketentuan imam, khatib Jumat, saya yang mengatur itu" ungkapnya.

Ramadona mengindikasikan atau menduga kasus ini ada campur tangan BKM masjid yang demisioner.

"Kasus ini terindikasi kuat ada suruhan orang BKM masjid sebelumnya (demisioner), dia ingin menguasai periodenya sudah habis 2015, jadi satu-satunya orang kampung sini yang menentang saya, resikonya ini," tukasnya.

Kontributor : M. Aribowo

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini