SuaraSumut.id - Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia hampir dua tahun ini tetap membuat bisnis rotan di Aceh berjalan normal.
"Selama pandemi Covid-19 tidak berkurang produksi, malah lebih banyak. Saya sebagai pengusaha rotan masih terima bahan baku berapapun dibawa," kata Direktur PT First Asia Trading Company Muliadi, melansir Antara, Kamis (30/9/2021).
Ia mengatakan, selama ini permintaan bahan baku rotan tersebut juga terus meningkat.
"Permintaan barang baku rotan malah meningkat, kita kirim ke Cirebon itu rata-rata lima sampai enam ton per bulan," ujarnya.
Baca Juga:Izinkan Kadernya Berpoligami, PKS: Demi Memuliakan Anak Yatim
Perusahaannya selama ini membeli bahan baku rotan dari dua daerah di Aceh yakni Kabupaten Simeulue dan Aceh Besar, kemudian dikirimkan ke tempat produksi di Cirebon Jawa Barat.
Bahan baku rotan yang dibeli dari Simeulue melalui pengumpul itu Rp15.500 per batang. Sedangkan dari Aceh Besar dibeli dengan harga Rp14.000 per kilogram, tergantung jenisnya.
Produksi rotan biasa berkurang saat adanya musim panen komoditi lain di daerah penghasil. Seperti di Simeulue, rotan berkurang datang masa panen cengkeh, hal itu karena para pencari bertani.
"Kalau di Aceh Besar terjadi kekurangan rotan ketika musim tanam padi, karena mereka harus ke sawah," tukasnya.
Baca Juga:Ditemani Sang Istri, Satu Pegawai KPK yang Dipecat Hari Ini Kembalikan Barang