SuaraSumut.id - Ratusan warga menggelar demonstarasi di depan gedung DPRK Aceh Utara, pada Kamis (3/2/2022). Mereka menolak pemaksaan vaksinasi pada santri dan siswa.
Melansir Antara, Jumat (4/2/2022), kedatangan warga tidak mendapatkan respons dari anggota legislatif.
Bahkan, pintu gerbang gedung wakil rakyat tersebut ditutup agar pengunjuk rasa tidak bisa masuk.
Koordinator aksi Muhazir mengatakan, kedatangan mereka untuk menyampaikan aspirasi terhadap penolakan pemaksaan vaksinasi kepada siswa dan santri di Aceh Utara.
Baca Juga:PTM di Seluruh Jawa Barat Dievaluasi, Aglomerasi Bodebek dan Bandung Raya Jadi Sorotan
"Kami menolak pemaksaan vaksin dan intimidasi bagi siswa, santri dan masyarakat umum. Kami berjuang menuntut hak-hak rakyat sebagai mana yang sudah diatur dalam undang undang," katanya.
Pihaknya juga menolak vaksin Covid-19 menjadi syarat administrasi untuk mendapatkan pelayanan dan bantuan sosial.
"Kami masyarakat Aceh Utara mengecam oknum yang menjadikan pandemi COVID-19 sebagai ladang bisnis untuk memperkaya diri sendiri," kata Muhazir.
Ia menilai, anggota dewan tidak mencerminkan sebagai wakil rakyat yang peduli terhadap rakyatnya. Pasalnya, mereka hanya duduk manis di dalam gedung megah dengan membiarkan masyarakat di luar.
"Kedatangan kami ke sini hanya untuk menyampaikan aspirasi, namun jangankan menampung aspirasi masyarakat, untuk bertemu mereka tidak mau. Apa gunanya wakil rakyat jika tidak membela rakyat," tukasnya.
Baca Juga:Jasa Raharja Beri Santunan ke Keluarga Korban Kecelakaan di Humbang Hasundutan