SuaraSumut.id - Harga kopi gabah jenis Arabika di Kabupaten Gayo Lues, Aceh, naik sejak sepekan terakhir. Harga kopi naik dari Rp 35 ribu menjadi Rp 40 ribu per bambu (1,2 kg).
Salah seorang petani Desa Agusen, bernama Amrun mengatakan, naiknya harga kopi karena permintaan meningkat. Sementara itu, persediaan terbatas.
"Saat ini belum memasuki masa panen, sehingga hasilnya tidak mampu mencukupi kebutuhan," katanya melansir Antara, Sabtu (18/6/2022).
Dirinya memperkirakan puncak panen kopi pada Oktober dan November. Saat ini kondisi buah kopi melewati masa berbunga, tinggal menunggu panen saja.
Baca Juga:Terekam ETLE dan Dapat Surat Peringatan Polisi, Pelanggar Bisa Kena Tilang Dua Kali?
Meski belum memasuki panen puncak, dirinya masih dapat memanen buah kopi dari kebunnya setiap dua minggu sekali yakni sisa buah kopi tahun lalu.
"Kalau sedikit sedikit masih ada buahnya, setiap dua minggu dapat lima kaleng gelondong, karena buah ujung (buah terakhir) istilah di Gayo Lues," katanya.
Amrun mengatakan, hasil panen tahun 2021 hanya mencapai 500 kilogram gelondongan kopi dalam satu hektare.
Hasil itu dinilai minim karena beberapa hal tidak mendukung, seperti hujan terus menerus dan angin kencang menyebabkan gagalnya pembungaan.
Salah seorang toke pengepul kopi, Adan mengaku, saat ini harga beli tinggi jika dibandingkan dengan harga seminggu yang lalu.
Baca Juga:4 Kebiasaan Buruk yang Menyebabkan Baterai Ponsel Bocor
Namun beberapa pengepul kopi di Gayo Lues, ada yang menampung gabah dengan harga Rp39 ribu per bambu dan bahkan Rp 38 ribu.