Bharada E: Saya Hanyalah Anggota yang Tidak Memiliki Kemampuan Menolak Perintah Seorang Jenderal

Dia memanggil Brigadir J dengan sebutan Bang Yos.

Suhardiman
Selasa, 18 Oktober 2022 | 13:42 WIB
Bharada E: Saya Hanyalah Anggota yang Tidak Memiliki Kemampuan Menolak Perintah Seorang Jenderal
Richard Eliezer saat menghadiri sidang perdana di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (18/10/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraSumut.id - Richard Eliezer atau Bharada E meminta maaf dan menyesali perbuatannya ikut membunuh Brigadir J. Hal itu disampaikannya usai persidangan pembacaan dakwaan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (18/10/2022).

Richard untuk pertama kalinya berbicara kepada publik. Ia menyampaikan rasa duka cita serta turut berbelasungkawa atas kematian Brigadir J. Dia memanggil Brigadir J dengan sebutan Bang Yos.

"Mohon izin, sekali lagi saya menyampaikan turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamya untuk kejadian yang menimpa Bang Yos. Saya berdoa semoga almarhum Bang Yos diterima di sisi Tuhan Yesus Kristus," katanya.

Richard mengaku dirinya tidak memiliki kemampuan untuk menolak perintah atasannya Ferdy Sambo.

Baca Juga:Bursa Kripto CoinEx Jadi Mitra Resmi dalam Piala Dunia Rugby 2021

"Saya sangat menyesali perbuatan saya. Saya hanya ingin menyatakan bahwa saya hanyalah seorang anggota yang tidak memiliki kemampuan untuk menolak perintah dari seorang jenderal, terima kasih," katanya melansir Antara.

Dirinya juga menyampaikan permohonan maaf kepada orang tua Brigadir J Yosua.

"Untuk keluarga almarhum Bang Yos, Bapak, Ibu, Reza, serta seluruh keluarga besar Bang Yos, saya memohon maaf," tambahnya.

Ia membacakan surat permohonan maaf dengan suara bergetar dan menahan tangis. Dia berharap permohonan maafnya itu diterima oleh pihak keluarga.

"Semoga permohonan maaf saya ini dapat diterima oleh pihak keluarga, Tuhan Yesus selalu memberikan kekuatan dan penghiburan buat keluarga Bang Yos," ungkapnya.

Baca Juga:Siapa Ignasius Jonan? Eks Menteri dan Dirut KAI, Disebut Cocok Jadi Ketua Umum PSSI

Ia menyebutkan tempat dan waktu ketika surat itu ditulis tangan di atas secarik kertas putih, yakni pada Minggu 16 Oktober 2022, di Rutan Bareskrim Polri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini