Nebur Fine mengaku bila benar terjadi pemecatan ini, sangat berdampak terhadap psikologis mahasiswa yang sudah sekian lama berjuang menempuh pendidikan.
"Sedih, kecewa dengan universitas karena mereka gak mampu menerima aspirasi kami Jadi ibarat nya kami disuruh diam aja," ucapnya.
Nebur Fine berharap pihak kampus Unpri Medan dapat bijak dalam menyelesaikan persoalan ini. Ia sendiri masih berharap dapat menyelesaikan kuliahnya.
xUntuk menyelesaikan pendidikan yang sebentar lagi saya rasa saya masih mau, harapan saya gak dipecat. Sisa waktu saya tinggal satu tahun lagi dan belum tentu orangtua saya sanggup untuk menguliahkan saya dari awal," tukasnya.
Raut kecemasan juga dirasakan mahasiswa lainnya Rizky yang mendapat telepon dari pihak kampus hanya karena menshare video ke akun media sosial lain.
"Saya dapat telpon dari pihak kampus. Saya dipanggil ke kantor dekan untuk tidak melakukan aksi lagi kalau tidak terancam dipecat," ujarnya gemetar.
Rizky menekankan pentingnya bersuara atas kebijakan parkir yang dikeluarkan oleh pihak Unpri Medan.
"Saya gak terima masalah retribusi parkir dalam kampus, itu memberatkan, jujur saya bukan orang kaya, kalau orang kaya gak masalah sama saya," ungkapnya.
LLDIKTI Harus Turun Tangan
Baca Juga:Update Kasus Pengusiran Wartawan, 9 Saksi Diperiksa Polda Sumbar
Ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Medan, Andreas Silalahi mengecam keras tindakan Unpri Medan yang mengancam mahasiswa yang berdemo.