SuaraSumut.id - Kapolres Dairi AKBP Reinhard Habonaran Nainggolan memberikan penjelasan soal dugaan pukul dua anggotanya hingga masuk rumah sakit.
Dirinya menegaskan tidak ada melakukan tindakan berlebihan kepada dua anggotanya tersebut, seperti yang beredar telah memukuli dua anggotanya.
"Melakukan tindakan disiplin kepada personel tidak melebihi batas," katanya dikonfirmasi SuaraSumut.id, Selasa (29/8/2023).
Reinhard mengatakan kejadian ini bermula pada Minggu 27 Agustus 2023 sekitar pukul 04.00 WIB, dirinya melakukan pengecekan terhadap personel yang sedang piket.
Baca Juga:Dibilang Penyanyi Cuma Modal Tubuh Seksi, Wika Salim Anggap Haters Otak Mesum
"Ditemukan pada pukul 04.00 WIB, personel piket jaga tidak ada melakukan pemukulan lonceng," ungkapnya.
Melihat itu, Reinhard melakukan pemanggilan melalui handy talkie (HT) milik Polres Dairi, namun tidak ada yang merespon. Alhasil, dirinya sendiri yang melakukan pemukulan lonceng yang berada di piket penjagaan.
Tak lama berselang, ia menyuruh seluruh personel yang melaksanakan piket untuk berkumpul di halaman apel untuk menanyakan kenapa tidak ada yang menjawab.
"Sehingga memberikan tindakan disiplin kepada personel yang melaksanakan piket tersebut," ungkapnya.
Saat memberikan tindakan disiplin, Bripka David Sitompul dan Bripka Hendrik Simatupang menanyakan apa salah mereka.
Baca Juga:Komunitas Literasi Samarinda Disorot DPR RI: Koleksi Bukunya Kita Tambah
"Salah kamu tidak menjawab HT panggilan dari saya," jawab Reinhard.
Terhadap kedua personel itu, Reinhard lalu memberikan tindakan disiplin. Namun, keduanya malah masuk rumah sakit dan mengaku dipukul olehnya.
Sebelumnya, Kapolres Dairi AKBP Reinhard H. Nainggolan diduga menganiaya dua anggotanya hingga opname atau menjalani perawatan di rumah sakit.
Kedua anggota polisi yang diduga dianiaya bernama Bripka David Sitompul dan Bripka Hendrik Simatupang. Keduanya bertugas di Sat Intelkam Polres Dairi.
Informasi yang dihimpun, awalnya mereka dibariskan saat apel pagi pukul 05.00 WIB. AKBP Reinhard disebut melakukan penamparan saat apel pagi.
David dan Hendrik yang mempertanyakan apa salah mereka malah mendapatkan tindakan pemukulan yang diduga dilakukan pimpinannya.
Kontributor : M. Aribowo